Jumat, 27 Januari 2012

Menang lomba, asik! #2

http://mizan.com/index.php?fuseaction=news_det&id=334

Menang lomba itu menyenangkan, tapi betapa lebih menyenangkan karena yang dimenangkan itu memang kesukaan saya. I Love Dewi Lestari (Dee!). Ini adalah lomba dari link berikut http://septinarizki.blogspot.com/2012/01/surat-ini-harus-sampai.html   

Alhamdulillah.


-Saya pasti pulang-

Kamis, 26 Januari 2012

Fungsi Terbilang pada Ms. Excel

Komen temen saya disalah satu status facebook bikin saya jadi inget fungsi terbilang di excel. Ini saya praktekkan pas PKL di Dinhubkominfo Brebes, ya sambil nginget-nginget mending saya tulis aja deh caranya, biar kalo lupa bisa gampang ngingetnya dan juga bisa dipraktekkan sama teman-teman. 

Jadi yang dimaksud dengan fungsi terbilang itu adalah fungsi excel menggunakan rumus macro yang bisa mengganti suatu angka menjadi bilangan. Misal tertulis 25000, maka dengan otomatis bisa terganti menjadi "dua puluh lima ribu". Ada cara yang manual, pake copy paste, tapi yang saya share cara yang gampang aja deh ya.


Pertama download fungsi terbilangnya dulu aja deh ya. DISINI. Habis itu buka ms. Excel.

 Klik tombol office button. Dan pilih excel option dibawah (yang dilingkari)









Pilih trust center - Trust Center setting - Macro setting - Enable all macro - ok





Kemudian kembali lagi ke opsi awal, sekarang klik Add-ins (tempatnya diatas trust center), kemudian dibawah sendiri ada Manage - klik go








Browse fungsi terbilang tadi yang telah didownload diawal. Masukkan dan Oke. Setelah berhasil upload terbilang, centang, dan oke. Selesai.









Cara menampilkannya, coba ketik seperti contoh di cell A2 12000, lalu di A5 ketik =terbilang(A2) - enter. Maka akan tertulis dua belas ribu. Coba untuk bilangan-bilangan yang lain. Selamat mencobaaa...








-Saya pasti pulang-

Fungsi Format Painter pada Ms. Word

Nah, kali ini saya akan share sedikit ilmu tentang Ms. Word. Pada Ms.Word seri berapapun, kita akan menjumpai apa yang dinamakan Format Painter. Kegunaan dari format painter adalah menyamakan format dari paragraph atau kalimat yang terdapat kursor didalamnya. Oke, daripada ribet, kita langsung praktek aja. 


Ini yang dinamakan Format Painter 












Ini contoh paragraph. Paragraph 1 benar, dan paragraph 2 mau dijadikan settingnya seperti paragraph 1. Setting apa? ya spasinya, yang perataannya, atau bahkan fontnya. Pokoknya mau disamakan persis. 







Pertama, masukkan dulu kursos ke paragraph 1 (paragraph yang settingnya mau ditiru) paragraph yang benar)). Hanya dimasukkan saja ya, nggak usah diblok segala, ya meski diblok juga hasilnya sama sih, cuma kalo cuma klik ditaruh kan lebih hemat waktu. Langkah selanjutnya, klik format painter, Kalo bener, pointer berubah bentuk menjadi seperti sapu, tidak lagi berbentuk anak panah. Lalu masukkan ke paragraph ke 2  (paragraph yang salah). Diklik ajah satu kali. Dan, tamtaraaaa, berubahlah menjadi setting seperti paragraph 1. Persis! Nggak ada yang tertinggal. Praktis kan buat mengedit setting skripsi yang jumlah lembarnya bikin mlengerrrrr. Selamat mencobaaaaaa....


-Saya pasti pulang-

Rabu, 25 Januari 2012

Resensi : The white tiger

Buku ini adalah hasil pemikiran dari penulis India bernama Aravind Adiga. Kalo baca novel ini, dijamin asli, bakal suka sama cara ceritanya. Novel ini punya cara menjelaskan yang beda banget. Seolah si tokoh sedang menceritakan secara langsung sama kita.

Pas awalnya, kita dibikin nggak bakal rela berhenti baca, tapi sayang, ditengah kita agak bosan dengan ceritanya. Tapi akhir ceritanya nggak akan bakal bisa ditebak siapapun deh. Kita jadi merasa India jaman itu sangat menakutkan sekali. Tidak semeriah tari-tariannya atau lagu-lagunya yang kita lihat di film-film.


-Saya pasti pulang-

Lomba curhat

Ikutan lomba curhat ah, daripada curhat sama orang cuma diketawain. Hehehehe

http://keranjangbesar.com/puisi/Entry/2012/01/25/321-dibilang-lesbi.html

-Saya pasti pulang-

Selasa, 24 Januari 2012

Kebiasaan Jajan

Ini cerita sambil lalu saja. Saya sekarang tinggal di Brebes, kalo pengen jajan (jajan itu diluar dari makan besar ya, bukan nasi, mie, dan daging-dagingan), saya beli aja. Intinya saya beli kalo lagi pengen doank. Hampir nggak pernah beli sesuatu tanpa keinginan makan sesuatu itu saat itu juga. Jadi kalo saya lagi pengen kolak ya saat itu saya beli kolak, saya nggak beli kolak pagi-pagi karena mungkin siang nanti saya ingin makan kolak. Paham kan?

Satu lagi, di Brebes, ketika saya makan besar, saya sangat jarang sekali makan sesuatu apapun lagi. Misal, sore tadi saya makan nasi, habis maghrib selalu ada pedagang bakso lewat, meskipun saya suka, saya TIDAK PERNAH beli, kecuali saya belum makan nasi. Dengan alasan, saya sudah makan nasi sore tadi. Alam bawah sadar saya sudah mengeset otomatis bahwa perut saya sudah didiami nasi. Dan otak saya mengangguk angguk "Oke, saya tidak ingin apa-apa lagi".

Nah, suatu hari saya tinggal di kota X (bukan Brebes), teman-teman saya yang tadinya orang Brebes jadi kebanyakan orang X. Suatu hari, mungkin beberapa kali maen ke temen saya ini, saya disuguhkan makanan nasi lengko sama ibunya. Kami pun makan bersama, dengan keluarga teman saya. Setelah makan, saya kembali mengerjakan tugas dengan teman saya, ibunya keluar dari ruang tengah dan saya disuguhi berbagai macam makanan, dari yang kering sampai yang basah. Dari yang asli sampe yang palsu, maksudnya palsu tuh dikaleng tertulis biskuit ternyata isinya keripik tempe. Saya hanya membatin (Loh? kan tadi barusan makan?).

Sejam kemudian saya dan teman saya sudah selesai mengerjakan tugas. Kami bercanda-canda diteras. Pedagang bakso lewat, dan saya ditraktir makan bakso. Kali ini saya bilang "Kan tadi sudah makan?", dia jawab, "ini jajan". Ibunya juga ikutan beli, dimakan sendiri. Saya pikir ini kebiasaan keluarga teman saya saja. Tapi setelah sekitar setahun tinggal di kota X, saya sadar, hampir semua teman saya yang tinggal di kota X memiliki kebiasaan yang sama. Habis makan nasi, beli roti. Habis makan nasi, beli bakso. Habis makan nasi, bikin mie instant. Dan mereka bilang itu adalah JAJAN! Ha!

Tau apa yang terjadi kemudian? Saya pulang ke Brebes dan semua orang bilang saya gemuk. Hahaha.. Agak ngeri juga mengikuti cara jajan mereka. Cuma lama-lama saya jadi kebiasaan. Dan saya baru sadar kebiasaan jajan  di kota X dan di kota Brebes itu berbeda malah hari ini, ketika saya menyambangi teman saya di kota X lagi. Dan diberi makan berlimpah ruah makanan. Sepertinya mereka memang menyimpan aneka makanan dalam lemari. Atau udah feelling kali ya  kalo saya bakal datang. Saking banyaknya makanan, rasanya saya baru bisa menghabiskan makanan-makanan itu selama satu minggu ke depan.

-Saya pasti pulang-

Senin, 23 Januari 2012

Kadang, saya memang invisible

Tidak percaya saya ini kadang bisa invisible? Saya ceritakan beberapa bukti. Tapi saya hanya bisa bercerita, tak ada bukti. Tapi mungkin ada saksi mata, itupun kalo si saksi mata bisa melihat saya, kalo nggak ya berarti tak ada bukti dan tak ada saksi mata. Kalian hanya harus percaya pada cerita saya, jika tidak ya terserah.

Cerita pertama, saya tidak terlihat adalah ketika saya SMP, ketika itu, kalo nggak salah ulangan PKK, guru saya itu orang yang sangat galak minta ampun. Ceritanya kalo mencocokan ulangan, kertasnya dituker-tuker, saya dapat punya anak entah berantah, saya bingung jawabannya, antara yakin dan tidak yakin. Yang nggak jelas sama jawabannya bener apa nggak, boleh nanya, nanti guru PKK yang memutuskan itu jawaban bener atau salah. Maka saya tunjuk tangan, tapi, guru PKK-nya malah meneruskan membahas soal selanjutnya. Satu-satunya kemungkinan, saya ini tidak terlihat.

Cerita kedua, saat saya kuliah semester pertama, dosen jaringan nanya ke anak-anak, siapa mau nanya? saya tunjuk tangan diantara teman-teman yang lain, tp saya nggak pernah ditunjuk mau nanya apa. Padahal beneran saya nggak tahu. Akhirnya, saya males nanya lagi, sampai sekarang saya ENGGAK BISA JARINGAN! padahal itu ada dalam materi kuliah saya. Dan, bodo amat! Ya, kemungkinan lagi, saya ini memang tidak terlihat.

Cerita ketiga, saat saya punya pacar, saya dan pacar saya itu jalan bareng ke mall. Lalu pacar saya ketemu temen dia. Dan sesaat, sepertinya kalo saya pulang sekalipun dia nggak akan sadar saya udah nggak ada. See? Saya memang tidak terlihat!

Cerita keempat, ini barusan. Saya ikut kelas kursus. Kursus sesuatu pokoknya. Tugas dibahas satu-satu, katanya yang duluan dateng bakal di bahas lebih dulu. Saya dateng nomor 5 kayaknya, eh yang nomor 6 dibahas lebih dulu. Saya dilewatkan. Dan katanya nunggu pertemuan selanjutnya. hahaha! Perfecto! Saya memang invisible. Tidak terlihat. Hebat! Keren! Cool!

Nanti saya bakal tunjukan aksi invisible dilain hari, mungkin ketika berada dikamar mandi-nya Nicholas Saputra, atau ketika masuk bioskop supaya nggak usah beli tiket, oh atau ketika teman-teman saya yang segerombolan itu butuh temen buat ngetikin makalah yang berjibun, saya akan menggunakan keahlian saya yang tidak terlihat!

-Saya pasti pulang-

Resep Mendoan

Tahu kan ya makanan berbahan dasar tempe ini. Mendoan memang terbuat dari tempe yang diiris sangat tipis, kemudian diberi tepung dan digoreng setengah matang. Karena teksturnya yang setengah matang, tentu lebih enak kalo dimakan panas-panas. Jangan lupa sambalnya pake sambal kecap. Huh Mantap!

Bahan :
Tempe, iris tipis

Tepung : 
Terigu, campur dengan bawang putih dan ketumbar serta garam yang telah dihaluskan. Beri air.

Sambal :
Kecap, irisan bawang merah, irisan cabe rawit

Caranya : 
Masukan tempe yang sudah diiris tipis kedalam tepung. Masukan tempe yang sudah dilumuri adonan tepung ke dalam minyak panas. Angkat, sajikan diatas piring, cocol dengan sambal kecap. 

Kalo dimakan bareng minum teh panas, pasti tambah enaaaaakk banget! Selamat mencoba. Ini saya juga lagi makan mendoan bikinan sendiri. Dimakan sendiri :D

-Saya pasti pulang-

Kamis, 19 Januari 2012

Resensi : Sex After Dugem

Ini buku keempat yang saya baca ditahun 2012. Ini adalah sekumpulan posting blog milik Budiman Hakim. Seorang ahli periklanan. Diluar dari judul yang berbunyi "Sex after dugem" saya suka beberapa ceritanya. Ringan, dan tidak membutuhkan pemikiran yang luar biasa untuk memahaminya. Cerita kehidupan sehari-hari yang kadang dilewatkan banyak orang karena sibuk memikirkan hal-hal besar. 

Tapi, ada beberapa poin yang bikin saya akhirnya "survei". Saya nanya ke beberapa teman yang tinggal di Jakarta, Halo, apakah di Jakarta sana kau mengenal dugem? Dan 100% dari teman-teman yang saya tanya, bilang, TIDAK. Tapi dari buku ini, saya merasa semua orang di Jakarta menganggap biasa saja aktivitas dugem beserta "aksesoris"nya. Oke lah ada kemungkinan-kemungkinan yang membuat saya "mengernyitkan kening" ketika baca buku ini terutama tentang dugem dan "aksesorisnya" itu. Kemungkinan pertama, saya belum pernah dugem, kemungkinan kedua, saya tinggal di Brebes bukan Jakarta, kemungkinan ketiga, saya memang mewarisi sifat katrok bin ndeso yang kadang membuat saya merasa "gatel-gatel" mendengar sesuatu yang "wow"-nya diluar konteks ke Indonesiaan. 

What ever lah, kata Om Budiman Hakim di blognya, blog gue, terserah gue. Saya mengadaptasi juga, katrok gue, hidup gue, suka-suka gue. 

-Saya pasti pulang-

Sebentar lagi saja

Saya paham, sms mu yang nggak kunjung datang malam ini adalah sebuah cara untuk mencoba sedikit menekan apa yang kelepasan tadi pagi. Selama ini kita memang sedang berkegiatan menarik dan mengulur, siapa yang menyangka hari ini akhirnya kita lupa kegiatan tarik ulur itu. Malah kemudian tercetus sesuatu yang kita tahan-tahan dari dulu, tanpa sengaja. Saya yakin tanpa sengaja. 

Mendadak kau diam setelah mengucapkannya, mendadak kakiku lemas mendengarnya. Aku yakin, kau dan aku sama-sama menginginkan semua ini. Sebuah situasi yang melayangkan segala hal yang telah kita sengaja jerat kuat kuat, yang selama ini kita genggam erat-erat, sebuah kata yang kita sama-sama tahu, hanya saja, kita berdua sama-sama pernah salah, sama-sama tak ingin kembali salah, sama-sama ketakutan, sama-sama sangat berhati-hati, sama-sama menarik ulur, sama-sama menghindari untuk gegabah mengucapkannya sebelum waktunya betul-betul tepat. Dan pagi ini rasanya belum tepat, kau merasakan aku bergetar? karena aku merasakan pula kau gemetar. Kata ini sungguh sakral.  Kita sama-sama tahu.

Perasaan seperti ini susah buat saya. Susah pula buatmu. Ada banyak hal yang dijadikan list untuk disingkirkan, sebelum akhirnya apa yang kita tahan-tahan boleh untuk diungkapkan. Aku tak ingin mengucapkannya sekarang, kau pun tak ingin kan? Tadi pagi hanya kelepasan. Kau harusnya tau juga apa yang aku rasa. Meski pagi ini aku tak bisa jua bicara memberi jawabannya.

Kelak kita tak usah menarik dan mengulur. Kita tak usah merasa kelepasan atas apa yang kita rasa ketika diungkapkan. Sebentar lagi waktu itu tiba. Sebentar lagi saja. 

-Saya pasti pulang-

Rabu, 18 Januari 2012

Dibilang Lesbi -_-

Ini baru terjadi, dan saya merasa harus segera posting sebelum aura "kaget" saya hilang. Dari pagi critanya saya sms an sama seorang teman. Saya anggap dia teman ya, padahal kita ditemukan bukan sebagai teman aslinya, tp krn selisih umur kita sedikit sekali ya sudah saya cuma panggil dia nama, dia pun demikian.

Jam 9 pagi dia mulai sms.
"Kapan ke toko? disini ada X, kemaren Y juga kesini lho" Maklum ye, dia baru aja buka toko pakaian baru. Kemaren pas pembukaan saya di sms juga sih. Tapi sekali lagi, saya lagi ogah keluar rumah. Swear deh.
"Ya nanti aje deh, saya jarang ke Tutttt sekarang" nama Kota tuh yang saya sensor. Kenapa harus saya sensor? karena saya nggak ingin orang yang nggak berkepentingan ikutan sorak soray. #Dih
"Oke deh"

Sms an pun berhenti. Saya kembali sibuk sama laptop saya. Sepuluh menit kemudian Hp goyang goyang lagi.
"Kesini sama cowoknya juga boleh" Dia sms lagi rupanya. Cowok apa? Saya garuk2 jidat. Saya hampir nggak pernah membahas seorang manusia lain jenis sama dia. Yah paling banter kita ngomongin internet, bisnis dia. Eh pernah sih dia sms "udah makan belum?" "udah tidur belum?" dan berakkhir dengan balasan "Lu salah kirim?" dari ponsel saya. Karena saya bingung saya juga nggak balas sms diatas.
"Nggak punya cowok ya?" dia sms lagi!
"Enggak, kenapa emangnya? lu mau nyariin?"saya balas spontan seperti itu.
"Oh.. enggak papa deh, pantes aja... mmm.. sholat dulu, baru nyari jodoh yah" memang saat itu sedang adzan duhur. Jadi saya taruh ponsel dulu, meski hati saya rasanya nggak enak baca sms gitu. 
Habis sholat saya sms lagi.
"Pantes apa maksud loe?"
"Maksud hati dari dulu saya mau nanya, kamu normal kan?" dia balas sms saya berselang 2 menit kemudian.
"Normal apa?" saya tambah bingung
"Kamu nggak lesbi kan?" saya terpana baca sms itu. Ini beneran? Jurang mana jurang, gue pengen lompatttt.

Akhirnya dengan segenap perasaan campur aduk membaca sms itu, saya bales. 
"Knp km bs ngomong gtu? km lucu banget ternyata"
"Km slalu sndirian kemana mana, km juga g pernah mau diajak kemana-mana, sekalinya kemana-mana kamu sama temen cewek, eh ya kamu juga mesra sama temen cewek di FB kamu, yg cowok cowok digalakin"
"Hey, hanya karena kamu cakep, bukan berarti semua jomblo harus tertarik sama kamu ya!" Saya nyolot. Udah terlanjur deh, api udah disiram bensin. Mledak aja sekalian!!!!

Ini sebenernya yang kedua kali saya dibilang lesbi, tapi yang pertama orangnya cuma dibelakang saya berani ngomongnya. Tapi anak ini ngomong didepan saya terang-terangan. Dan entah kenapa saya yakin, dia udah membahas hal ini sebelumnya sama temen-temen dia yang notabene juga kenal saya. Apa harus sih kalo ada cowok cakep terus kita baik-baikin? sedangkan cowok nggak cakep kita galak-galakin? kan enggak. Kalo nggak suka ya biasa aja, nggak harus yang cakep dapat perlakuan istimewa. Menurut hemat saya, ini anak ngerasa dirinya cakep (tapi kenyataannya emang cakep), nggak pernah dijutekin dan ditolak terang-terangan sama cewek sejak terlahir didunia, kemudian dia kenal saya, dan saya memperlakukan dia selayaknya teman-teman cowok saya yang lain. Yang cakep ya saya begitu, yang nggak cakep ya saya begitu. Nggak ada perbedaan. Anak ini berusaha supaya posisinya berada lebih mencolok diantara teman-teman cowok dimata saya. Tapi ternyata saya bergeming dan nggak memberi hak berbeda buat dia dibanding teman-teman cowok yang lain. Akhirnya dia nganggep saya nggak normal, karena tidak tertarik sama sekali sama cowok cakep kaya dia.

Heh tong! Modal cakep doank mah di tipi buanyaaakkk, gue sampe enek liatnya.

-Saya pasti pulang-

Selasa, 17 Januari 2012

Selamat Ulang Tahun Brebes Tercinta

Karena saya ngakunya orang Brebes, padahal nggak ada darah Brebesnya sama sekali, jadi harus saya buktikan kalo saya cinta Brebes kan? Hehe.. Tapi tentang jatuh cintanya saya sama Brebes, itu beneran lho. Nggak boong.

Hari ini Brebes ulang tahun yang ke 334 tahun. Udah tua ya. Dalam ulang tahunnya, Brebes diwarnai berbagai kegiatan. Ada lomba menanam seribu pohon, ada juga lomba jalan sehat bersama warga Brebes. Selain itu juga ada senam massal. Ah pokoknya semua yang positif-positif deh. (Sayang nggak bisa ikutan ngliput). Kalo tahun lalu saya posting tentang objek wisata Brebes, tahun ini saya posting tempat-tempat yang biasa dikunjungi masyarakat Brebes yah. Here we go.

Yang disamping ini adalah pavling yang mengelilingi alun-alun Brebes. Biasanya kalo siang sepi seperti gambar disamping, tapi kalo malem, wowww... rame! ni Pavling jadi tempat buat orang-orang jualan. Macem-macem deh jualannya, tapi kalo mau yang khas, mesti nyoba sate blengong!

Di alun-alun itu di kelilingi bangunan seperti contohnya bangunan pendopo disamping ini. Pendopo biasanya digunakan kalo ada acara penyerahan jabatan, atau kadang acara yang lain seperti seminar forum lingkar pena juga pernah diadakan disini.



Ini masjid agung Brebes, letaknya masih di kompleks alun-alun. Bagus kan masjidnya? Hehehe... Saya suka lihat design masjid ini, simple, sederhana, "tidak sok", tapi sangat masjid sekali. (Ini saya ngomong rada nggak jelas ya? -.-)


Nah, kalo ini adalah gerbang islamic center. Fungsinya banyak banget. Kadang kalo ada orang kawinan, nyewanya juga gedung di sini.





Nah, kalo ini SMA 1 Brebes. Tempat saya sekolah dulu. Nggak usah dijelaskan yah, pokoknya sesuatu'. Hahah...
Kalo ini pasar buah Brebes, saya mbil potonya dari PCB (Pemuda Cinta Brebes). Tapi ini waktu awal dibangun, jadi keliatan masih gersang banget. Sekarang ya tetep gersang sih, cuma udah rame, udah buka semua rukonya.
Stasiun Brebes adalah salah satu tempat yang sering juga dikunjungi masyarakat Brebes. yah walaupun enggak, hampir semua arah ke kota melewati stasiun Brebes sih. Hehehe..



Nah kalo ini adalah jalan layang yang berada di atas stasiun kota Brebes.  Tapi tak sekedar jalan layang lho, karena tempatnya tinggi, kita jadi bisa liat sekitarnya kalo naik jalan layang ini.




Udan deh segitu dulu ya, Nanti kalo dapat photo lain disambung lagi. Selamat ulang tahun Brebes-ku, semoga makin maju, makin indah, makin tertata, makin dipromosikan potensi-potensinya (nggak cuma telor asin sama bawangnya), dan damai selalu. Love U.

-Saya pasti pulang-

Resensi : My Stupid Boss


Haha.haha.haha..

Sebelum nulis resensi wajib ketawa dulu, sebelum baca bukunya wajib peregangan otot muka dulu, karena ketika baca buku ini, asli! kalo kamu nggak ketawa brati ada yang salah dengan sarafmu. Haha.haha.haha
Buku ini adalah buku curhatan seseorang yang nama penanya Chaos@work yang konon adalah orang asli Indonesia yang tinggal di Malaysia dan kerja disana. Nah bosnya tuh orang Indonesia juga yang punya perusahaan disana. Dan ya ampun, dari awal sampe akhir, kita dibikin guling-guling nahan ketawa baca pengalaman-pengalamannya.

Bosnya itu nyentrik abis deh, pokoknya nyebelinnya naudzubillah. Tapi semua peristiwa peristiwa horror di tempat kerjanya gara-gara ulah si boss berhasil ditangkep jadi cerita lucu berbentuk percakapan-percakapan pendek. Jadi kita nggak ketakutan atau trauma sama bos yang nyebelin kaya gitu, malah jadi semangat buat ngusilin balik. Hahahaha.. Tapi rada lugu-lugu gimana gitu ya tu bos, abis bisa sampe 3 jilid buku tuh pegawainya nggak ketahuan kan?

Ini buku bagus banget dibaca ketika sedih, patah hati, patah tulang gara-gara bos kalian, atau dibikin gift buat orang yang lagi pada putus asa. Lucunya udah diatas rating rata-rata.

-Saya pasti pulang-

Resensi : The Girl With The Dragon Tatto


Pertama kali saya denger tentang novel The Girl With The Dragon Tattoo dari twitter, saya biasa aja pas denger. Dari judulnya saya nebak kalo ini novel tentang cewek yang lagi dicari-cari karena tattoo-nya. Cerita biasa-biasa aja semacam itulah. Dan kemudian saya anggap angin lalu, saya lupa.

Pas saya ke toko buku, saya baca judul buku itu dan lihat cover-nya juga masih biasa aja, maklumlah saya nggak begitu seneng liat yang sangar-sangar kayak yang ditampakkan di covernya. Tapi, toh akhirnya saya beli juga. Lucu kan? Gitu deh.. hahaha..

Sepulang dari toko buku, saya langsung baca novel itu. Sejak pembukaan, saya udah terpana. Ada rasa penasaran. Biasanya sih, novel misteri tuh pembukaannya membosankan. Tapi novel ini sejak pertama baca udah mengandung misteri itu sendiri. Di bab selanjutnya, misterinya tambah kental, novel tebal itu seharian hampir nggak pernah lepas dari tangan saya. Makin dibaca, saya jadi merasa ikut serta didalam novel itu, dengan beribu teka-tekinya. Saya bahkan merinding! Padahal ini bukan novel horror lho. Tapi misterinya, pecahan teka-tekinya, bikin kita jadi masuk ke cerita itu, membayangkan berada di pondoknya Blomkvist, ikut dalam keunikannya Salander.

Kita bahkan ikut bingung siapa pelaku pembunuhan Harriet sesungguhnya. Saking banyaknya, dan saking pantesnya semua tokoh di novel itu untuk dituduh sebagai penjahat.

Teka-teki itu bener-bener terasa nyata. Nggak ada yang dibuat-buat, padahal ini kan novel, mestinya dapet ngarang yah, tapi rasanya kayak liat sesuatu yang nyata, teka-tekinya juga masuk akal. Kita bisa ikutan mikir. Tapi yang bagus tentu endingnya, tidak terduga. Saya pikir akan jatuh korban. Tapi saya seneng semua selamat. Dan tahu nggak apa yang saya lakukan ketika saya baca endingnya. Saya hembuskan nafas dalam-dalam. Hahahaa... satu lagi yang saya pikir dari novel ini adalah, mungkin kalo saya jadi Blomvkist, saya udah darah tinggi setinggi-tingginya kali, sering banget ngopi! Hihihi
-Saya pasti pulang-

Senin, 16 Januari 2012

Kekasih kadang-kadang

Saya baru selesai membaca sebuah novel bagus sekali berjudul : The girl with the dragon tattoo. Jika kita mengetikkan judul novel itu di google, pasti langsung keluar banyak resensinya. Ada kata yang lucu, membuat geli, dan baru aku temukan di novel ini "Kekasih kadang-kadang". Hihi.. lucu ya. Tapi pasti tidak akan selucu kenyataannya jika itu terjadi. 

Saya jadi ingat, salah seorang teman saya, dan cerita yang akan saya ceritakan sama sekali tidak ada hubungan dengan novel itu. Tapi berhubungan dengan kata "kekasih kadang-kadang". Teman saya sekarang sudah tidak lagi berhubungan dengan suaminya. Maksudnya sekarang sudah menjadi mantan suaminya. Ia Pernah bercerita padaku ketika awal-awal ia berpisah dengan suaminya. Apa masalahnya sampai ia memutuskan untuk mengajukan perceraian pada suami tercintanya itu. Padahal aku tahu betul, selama ini ia tak pernah menunjukan betapa mencintainya ia pada orang lain, kecuali pada suaminya itu. Sejak pacaran, hingga akhirnya ia menikah, dari semua ceritanya, aku bisa menangkap bahwa temanku itu cintanya besar sekali pada suami yang sekarang menjadi mantan suaminya itu.
 
Saya menemukan fakta yang mencengangkan. Bagi saya pribadi sangat tidak masuk akal. Tapi saya yakin teman saya itu tidak akan berbohong semacam itu. Ia bahkan tidak bisa berbohong tentang sudah makan atau belum, jadi saya pastikan untuk hal sebesar itu, ia pun tidak akan bohong. Ia bercerita bahwa suaminya itu suatu hari bilang harus ke Jakarta untuk urusan pekerjaan. Mendengar kata jakarta saja, temanku itu sudah terlihat muram. Ia tahu bahwa pacar pertama suaminya itu tinggal disana. Lalu apa? Jakarta itu luas! Iya tadinya teman saya itu mencoba percaya dengan dalih bahwa sekarang mereka sudah menikah dan harus saling percaya. Lagi pula Jakarta itu luas. Dan tidak mungkin suami yang dicintainya itu akan menyakiti dibelakangnya. Ia percaya saja. Kalian tahu apa yang terjadi? Suaminya berada di Jakarta selama dua hari. Dan selama itu pula, ponselnya tak bisa dihubungi. Singkat cerita, suaminya pulang dan teman saya mendapati bekas ciuman di leher suaminya. 

Kita sudah cukup dewasa? Bagi yang belum silahkan pergi dari posting saya kali ini, saya tidak mau dituduh menyebarkan cerita porno. Detak jantung saya jelas-jelas hampir didengar oleh orang selain saya ketika saya mendengar teman saya itu bercerita sampai disitu. Saya gemetar. Bagaimana mungkin ada hal seperti itu? Ada orang setega itu? Tapi teman saya bercerita hampir tanpa ekspresi. Rupanya ia sudah mempersiapkan hati dan jiwanya untuk menceritakan semua ini padaku.

Temanku melanjutkan ceritanya ketika aku akhirnya berhasil meminum setengah dari  sirup manis yang telah disediakan olehnya. Mungkin ia sudah persiapan dengan reaksiku.
"Lalu pacarnya itu dua minggu kemudian sms ke nomor suamiku" katanya melanjutkan.
Aku tetap diam.
"Aku membalas sms itu seolah itu adalah suamiku"
"Dan kau tahu? ternyata suamiku pada saat itu tak hanya melakukan ciuman itu dengan dia, tapi lebih dari itu" Sebagai manusia yang sama-sama dewasa aku dan temanku sudah paham apa maksudnya. Aku tercengang. Tapi temanku itu masih melanjutkan kata-katanya lagi.
"Kau harus tahu, perempuan itu, 3 bulan lagi akan menikah. Dan kegiatan itu dilakukan dibelakangku selama suamiku mengenalku. Itu artinya hampir 3 tahun lamanya, dan aku sama sekali tidak tahu. Aku bahkan mencintai dia melebihi apapun. Bagaimana dia bisa melakukan itu padaku? Perempuan itupun telah lama tahu siapa aku dan apa statusku dengan suamiku saat itu"
"Manusia macam apa sebenarnya dia itu" aku spontan mengatakan itu, bukan hanya komentar atas ceritanya. Kata itu hanya yang dapat aku raih dari udara mendengar semua ceritanya.

Kekasih kadang-kadang. Mungkin itu kata yang tepat untuk menyebut hubungan suami temanku itu dengan pacar pertamanya. Ia bebas datang dan pergi sesuka dirinya. Dan pacar pertamanya pun tetap punya hubungan dengan orang lain, bahkan hampir menikah. Tapi tetap dengan rela menyambut kedatangan suami temanku itu kapanpun. Sebagai manusia, atau jika konteksnya dipersempit, sebagai perempuan, apa dia tak pernah punya perasaan setidaknya kasihan dengan temanku itu? Aku harus menghela nafas panjang panjang untuk semua cerita ini. Aku sungguh tidak tahu, apakah aku yang terlalu katrok, ataukah hidup sudah sangat cepat berputar hingga aku rasanya tak mungkin bisa beradaptasi mendengar kata "kekasih kadang-kadang".

Saya pasti pulang-

Minggu, 15 Januari 2012

Brebes, my home

Brebes, ya brebes, kota kecil yang kata orang cuma kota numpang lewat, ternyata justru membuat saya tergila-gila karena keunikannya sendiri. Ini salah satu keunikannya. 


-Saya pasti pulang-

Sabtu, 14 Januari 2012

Menang lomba, asik!

Saya emang hobi menulis. Sejak kecil saya menulis. Entah lewat diary, atau hanya oret-oretan dibelakang buku catatan pelajaran. Pokoknya saya nggak pernah punya buku pelajaran yang bersih halaman belakangnya. Hingga akhirnya saya bercita-cita jadi penulis. 

Karena menerbitkan buku agak sulit yah (pyuh), akhirnya saya coba aja ikutan lomba-lomba menulis di internet. Pertama, saya ikut 10 besar dalam kreasi sinopsis film. Hadiahnya? saya dapat beasiswa menulis skenario film selama sebulan. 

Eh, tadi malam, saya menang juga lomba bikin artikel di jadiberita.com Mau tahu saya nulis apa di jadi berita.com? ini dia..

Tahu facebook kan? Siapa yang nggak tahu? Udah kaya beras aja, setiap orang di Indonesia, di belahan dunia manapun tahu apa itu facebook, dan tentu punya facebook. Paling nggak, nenek loe yang nggak punya facebook pasti pernah denger lah. Selain buat ajang temu kangen sama temen-temen lama, facebook juga bisa dimanfaatkan buat memperlihatkan pribadi loe yang mengesankan dimata dunia. Baca : pamer.
Photo profile facebook. Photo apa yang kamu pasang difacebook mencerminkan kepribadian kamu lho. Ada tuh yang sukanya pasang photo diri sendiri, ganti gaya tiap hari. Udah pasti yang satu ini orangnya narsis, cinta sama diri sendiri, paham kalo photo dirinya “menjual”, atau yang nggak paham berarti sedikit tidak tahu diri jika photo profilenya yang agak kurang komersil justru mengganggu yang lihat.
Kalo photo profile bareng teman-teman, ini dia si sosialis. “gue banyak temen lho”, Belum tentu! Kadang Cuma buat kelihatan supaya banyak temen aja, aslinya nggak kaya gitu, atau malah berkebalikan sama sekali dari citra sosialis yang ingin ditampilkan. Biasanya disebut politik pencitraan. Politik pencitraan ya kurang lebih pengen kelihatan sesuatu padahal nggak sesuatu. Ah pokoknya sesuatu ini nanti kita bahas lebih mendalam lagi. Sesuatu banget kan? Photo didepan komputer, dimeja kerja, oke “saya orang pinter”, “saya punya kerjaan banyak yang keren”, “saya itu sibuk!”, “laptop saya baru”.
Kalo photo profilenya photo kartun, animasi, tulisan, 70% ramalan bintang menunjukan kalo itu adalah orang minder.
Kalo nggak ada photo profilenya? Tenang, kita bisa cek kepribadiannya dari jumlah temen dia di facebook, kalo list friendnya kurang dari 10, maka kemungkinan dia belum bisa caranya upload photo di facebook. Kalo list friendnya lebih dari 100 tapi tetep nggak ada photo profilenya, taruhan deh, kalo nggak lagi patah hati, kemungkinan dia emang lagi galau, dan ingin menunjukan kegalauannya.
Sekarang kita lihat dari status facebooknya, sesuatu yang ditulis dan ditunjukan sama semua orang. Ada kan ya yang keseringan bikin status, curhat pula, jangan bilang kalo mereka lagi bikin sensasi, sebagian yang terlalu sering bikin status facebook emang cari sensasi, tapi sebagian yang lain emang karena nggak bisa ngontrol jempol buat berhenti ngetik status facebook. Yang ini udah serius gila kecanduan facebooknya deh. Kudu nemuin psikiater, banyak-banyak nongkrong sama anak-anak pesantren, dan banyakin ngaji. Yang jarang-jarang bikin status, kemungkinan besar nggak punya pulsa.
Pernah lihat status “Inilah nasib seorang jomblo”, jangan tertipu betapa dia menderita jadi jomblo lantas pantas dapat santunan serupa janda tua dan anak-anak terlantar, status itu Cuma kamuflase dari “gue single, siapa mau!”. Percaya deh, sebenernya dia bangga sama status facebooknya, atau.. dia lagi caper tuh sama gebetannya, dan menurut pemerhati dunia perfacebookan, kebanyakan sih yang bikin status kaya gitu sebenernya udah punya pacar dan lagi ngincer cewek/ cowok laen.
Nanti ketahuan pacarnya dong kalo gitu? Udah tahu kan facebook bisa untuk pengaturan hanya orang tertentu aja yang liat status facebook kita? Atau yang lebih ekstrim, dia blokir facebook pacarnya! Dunia ini kejham kawan. Di facebook, kita juga bisa melihat apakah seseorang berbakat jadi pemerhati cuaca. “Ujan nih”, “Mendung nih”, “Panas nih”.
Masih kurang? Ada juga yang bikin status lirik lagu, nggak usah terlalu heboh, paling-paling tuh ya dia lagi ndengerin lagu trus disambung-sambungin sama suasana hatinya. Bisa nggak lain kali lebih kreatif? Huh?
Yang agak mending nih yang bikin status motivasi, yah meskipun nggak bikin orang lain termotivasi, setidaknya dirinya sendiri deh -_-. Yang terakhir dan nggak kalah sama jenis-jenis status yang lain adalah yang bikin status koma doank, titik tiga kali, angka keramat kayak “0209”, inilah dia si orang misterius, tapi lebih kelihatan minder sih dari pada misterius. -_- eh, ketinggalan, yang bikin status pake angka campur pake huruf, dan sandi-sandi sebangsanya nggak penulis masukin ke bahasan karna otak penulis belum nyampe ilmu yang begituan, waktu penulis lahir, penulis tahunya Cuma sandi morse. Nggak paham perkawinan silang antara huruf dan angka dan tanda baca yang berserakan dimana-mana.
Sekarang mari kita lihat facebook dari kepentingan para penggunanya.
  1. Tipe pedagang, yang suka tag-tag in photo dagangannya itu, yah namanya cari uang cinnn.. yuk!
  2. Tipe yang bercita-cita jadi artis, ciri-cirinya, pasang photo hasil edit photoshop, putihin dikit biar jerawat nggak kelihatan, letak kamera 45 derajat, dan ambil photo dari atas, bibir dimonyongin dikit biar sexy, jangan lupa gembungin pipi dikit biar chuby dan imyut. Ayolah, dunia tahu loe aslinya kaya apa.
  3. Tipe yang menggunakan facebook buat cari mantan pacar. Hayo ngaku! Slain temen SD, SMP, SMA, nama yang kamu ketikan di pencarian pasti nama mantan pacar kan? Ya kaaaaannn… ya dooonkkk. Iyalah masa pake pencarian facebook buat cari kucing yang ilang, buat cari pawang hujan, mana mereka punya facebook sih. Oke deal ya? Jadi yang teriak-teriak ngakunya nggak pernah ngetikin nama mantan pacar di pencarian facebook adalah jomblo bertahun-tahun karena nasib, seumur-umur nggak pernah ngrasain gejolak cinta remaja! Aih! Sadis!
Segitu dulu aja deh, fakta-fakta yang nggak kalah heboh nyusul. Pokoknya, hati-hati dalam penggunaan facebook. Waspadalah! Waspadalah!

Nah, link-nya sendiri disini nih Lumayan kan dapat 150ribu. heheh...  Selanjutnya saya harus bisa nerbitin novel ah.. sya la la la... (aminnnnn)

-Saya pasti pulang-

Surat ini harus sampai

Untuk Blog Contest Mizan.com

Surat Untuk Dewi ‘Dee’ Lestari

Selamat malam mbak Dewi, Saya menulis surat ini pukul 22.28 malam. 


Jika saya boleh jujur, ini surat kedua saya untuk mbak Dewi. Dua tahun yang lalu saya pernah menuliskan sebuah surat di blog saya yang sekarang sudah tidak lagi aktif. Saya tidak bohong tentang ini. Saya benar-benar pernah menuliskan sebuah surat dari saya pribadi untuk mbak Dewi. Dan ini surat kedua yang saya tulis. 


Sebelumnya, saya kenal mbak Dewi sebagai penyanyi. Saya sama sekali tidak tertarik sama mbak Dewi waktu itu. Meski saya harus akui, suara mbak Dewi lebih dari sekedar rata-rata. Tapi yeah, saya tidak begitu memperhatikan dunia musik. Jadi saya hanya tahu bahwa mbak Dewi sama dengan penyanyi-penyanyi yang lain. 


Hobi saya berselancar di dunia maya, suatu malam, saya mencari novel ebook. Dan disitulah perkenalan saya dengan sisi mbak Dewi yang lain selain penyanyi dimulai. Saya membaca ebook superova, tapi tidak terlalu konsen karena saya harus melihat komputer terus menerus. Akhirnya saya memutuskan untuk membeli novel, novel pertama dari mbak Dewi yang saya beli. Sejak judul, hingga terakhir, saya sungguh membaca semuanya. Saya jatuh cinta pada kata-kata yang dirangkai. Saya jatuh cinta pada cara mbak Dewi menerangkan sesuatu. Seperti menerangkan karakter Bhodi. Sampai sampai, saya merasa cara saya menuliskan sesuatu ketularan dari cara mbak Dewi, meski saya masih jauhhhh dibawah mbak Dewi. Saya masih harus belajar. Tapi, saya harus mengakui bahwa mbak Dewi adalah inspirasi terbesar saya ketika menulis.


Sejak membaca novel itu, saya mulai membeli novel kelanjutannya. Satu novel bisa saya habiskan dalam waktu kurang dari sehari. Dan bisa saya baca berkali-kali. Jika ada kata-kata yang menurut saya indah sekali, dan saya tidak ingin melupakan kata-kata itu, saya menuliskan kutipannya di blog saya. Dan, saya tetap membaca sejak judul sampai dengan akhir. Tak ada kata yang tersisa. Mbak Dewi, saya ingin menuliskan kata-kata mbak Dewi yang membuat saya tergetar, dan merasa apa yang dituliskan mbak Dewi mewakili perasaan saya sama seseorang.



Engkaulah getar pertama yang meruntuhkan gerbang tak berujungku mengenal Hidup.
Engkaulah tetes embun pertama yang menyesatkan dahagaku dalam Cinta tak bermuara.
Engkaulah matahari Firdausku yang menyinari kata pertama di cakrawala aksara.
Kau hadir dengan ketiadaan. Sederhana dalam ketidakmengertian. Gerakmu tiada pasti. Namun aku terus di sini.
Mencintaimu.
Entah kenapa.


Mbak Dewi, teruslah berkarya. Saya selalu menanti tulisan-tulisan mbak Dewi. Sungguh.





Dari : Rizki Septina K            Untuk : Mizan.com

Jumat, 13 Januari 2012

Apa kabar Ripway?

Sebenernya ini masih sambungan posting sebelumnya. Waktu saya mau upload file website biar tuh portofolio wagu online, otomatis saya buka ripway.com. Kenapa nggak 000webhost? karena web hosting itu butuh satu malam sendiri buat mengiyakan formulir pengajuan pemakaian hosting gratis yang saya ajukan. -_-. Lagian sih butuh koneksi dewa supaya acara buka tiap page berjalan lancar. Meski harus diakui juga keamanan dalam 000webhost tuh oke banget. 

Eh ya, kenapa juga saya otomatis buka ripway? Karena saya emang udah kebiasaan pake ripway. Selain gampang registrasinya, koneksinya juga mendukung deh buat saya yang pake modem mendem. -_-. Lagian saya jarang upload yang aneh-aneh. Paling file-file html bergambar. Jadi kalo ada file flash yang mau di online kan ya ke webhosting lain, nggak di ripway. Terpisah gitu deh.

Nah, tau-taunya tadi malem pas mau upload file website bikinan dreamweaver, ripway udah nggak ada. Wah jangan-jangan saya korban alamat palsu kali ya? Saya liat cermat-cermat apa pengetikan saya di web adrees bener. Bener kok. Eh ternyata kata temen, emang udah angus karena perusahaanya bangkrut. Lah dalahh... Jadi ripwayku? (Pake nada iklan mie instan "jadi ayamku?")

So, buat yang juga kehilangan ripway.com, sekarang coba pakai stormpages.com. 

Dan jangan lupa deh buat update belajar bikin website terus, jangan kayak saya yang tau-tau ripway angus. Wah memalukan deh. Hihihi


-Saya pasti pulang-

Portofolio?

Ceritanya sih kemarin mau bikin portofolio. Tapi kok bingung. Bukan bingung bikinnya. Tapi bikin designnya yang bingung. Yah,, gimana dong, lama nggak maen-maen sama photoshop dan dreamweaver. Sekarang kebanyakan ngomong dan berkutat sama Ms. Office. Dih ya ampunnn.. jadi ngrasa nol! 



Ini ceritanya sih tampilan jadinya. Tapi kok wagu beginih! Ah..

-Saya pasti pulang-

Kalo siap jatuh cinta, Ya siap patah hati.

Waduhh ngeri ya sama judul diatas. Entah dari mana tuh kalimat yang satu selalu mengikuti kalimat didepannya. Kesannya ngeri aja, konsekwensi dari menabung adalah jadi kaya, konsekwensi dari rajin adalah pandai, nah konsekwensi dari jatuh cinta kok patah hati? Enggak enak donkkkk... 
Tapi begitulah keadaannya. Lah mau diapain lagi, kan kita belum tahu jodoh kita sama siapa, namanya milih, pasti bisa salah donk.

Saya lagi milih nih. Tapi takut milih. Asli. Takut minta ampun. Takut salah lagi. Lagi-lagi salah. Kan nggak enak donk salah lagi salah lagi. salah salah salah lagi, kamu kamu kamu lagi, apa salahkuuu aiya iya iyaaa.. (nyanyi lagunya the sister). Udahan agh ga jelas.

Pahit sih pahit kalo patah hati. Yang lebih pahit, ternyata udah tahu bakal salah sejak lama tapi tetep dipilih aja karena nggak ada pilihan lain. #gubrag

-Saya pasti pulang-

Selasa, 10 Januari 2012

Drama Korea 49

Setiap sore di indosiar setiap jam setengah 5 sampe jam 6 sekarang ada drama korea judulnya 49. Jadi 49 itu maksudnya adalah hari yang tersisa bagi si tokoh utama untuk berjuang hidup atau mati. Jika sampai 49 hari tokoh utama nggak dapat 3 tetes air mata yang tulus jatuh untuk dia, maka dia akan mati. Tapi jika berhasil dapat 3 tetes air mata dari 3 orang yang tulis menangis karena dia, maka dia akan hidup.

Saya suka sih lihat tokoh-tokohnya yang cantik, fashion (bisa dicontek gaya pakaiannya), dan tentu ganteng-ganteng. Tapi kali ini saya juga jatuh cinta sama ceritanya yang original banget. Nggak kaya drama korea lain yang inti ceritanya perkara "cowok kaya raya jatuh cinta sama cewek miskin bin kere" kemudian tidak disetujui orang tua si cowok, dan bla bla bla yang akhirnya mereka pun berciuman, horeeee. Tidak, drama korea 49 tidak begitu.

Cerita dari 49 ini beda. Kita jadi bisa belajar, bukan berarti ketika kita hidup dihormati, padahal aslinya mereka bener-bener menghormati, kadang ada segelintir orang yang menghormati atau bilang sayang cuma buat bikin kita seneng aja, padahal aslinya mereka sengit banget (benci). Pas kita nggak ada, lagi susah, baru kita bisa paham, siapa yang bener-bener nyari kita kalo kita hilang, siapa yang bener-bener ada kalo kita lagi butuh, siapa yang bener-bener bersedia memberikan waktu sedikit aja buat nunggu kita "waras" kalo kita lagi "gila".

Kita juga jadi belajar, orang-orang yang pernah kita benci justru bisa jadi orang pertama yang mencari kita kalo kita hilang (padahal orang lain nggak nyadar kalo kita hilang), orang yang pernah kita sakiti barangkali malah orang pertama yang mau datang kalo kita lagi susah, dan lagi barangkali orang yang kita anggap mati justru masih ngelihat kita didunia lain disana, pengen kita lebih baik tapi nggak punya kuasa mengatakannya. 

Kenapa harus air mata yang dikumpulin? kenapa nggak ngumpulin kata cinta aja? atau ngumpulin stiker? (loe kata anak TK?). Karena menurut film ini, air mata adalah ketulusan paling nggak bisa disembunyikan dari seseorang. Air mata yang tulus lho ya. Iya loh bener, saya jarang nangis kalo ada kematian, saya juga jarang nangis karena kehilangan, saya justru nangis karena nonton film, karena saya lagi sakit dan suara saya ilang, karena bertengkar sama sahabat saya, karena pernah ngerasa ditipu mentah-mentah dengan percaya sama seseorang bertahun tahun lamanya. Saya tidak menangisi dia hilang, saya menangisi proses dibalik itu semua sampai pada akhirnya saya rela dia hilang. 

Film 49 ini ceritanya beda pokoknya. 


-Saya pasti pulang-

Senin, 09 Januari 2012

Kuro

Saya pecinta kucing. Pokoknya gemes aja kalo liat kucing. Banyak yg nawarin kucing anggora dan sejenisnya ke saya buat dipelihara, gratissss. Temen saya pernah nawarin buat kasih kado ultah ke saya berupa kucing. Bahkan dosen saya, waktu lagi bimbingan tugas akhir malah ngebahas kucingnya buat saya adopsi. Tapi semua permintaan itu nggak saya terima. Masalahnya, saya itu pecinta kucing tingkat akhir, jadi saya nggak peduli kucing model apa, pokoknya kucing ya saya suka. Jadi alasan saya menolak tawaran mereka adalah karena saya udah jatuh cinta lebih dulu sama kucing kampung saya yang hitam legam bernama kuro-chan. Dan meski kucing kampung, saya nggak bisa berbagi hati sama kucing manapun, juga kucing anggora sekalipun. Kecuali, jika kucing saya mati, dan saya nggak punya kucing lagi.

Banyak hal yang saya buat dengan inspirasi dari Kuro-chan. Contohnya ketika menggambar. Kebanyakan gambar saya tema-nya kucing. Dan tentu, kucing itu adalah Kuro. Ini contoh gambar yang tercipta karena saya ingat Kuro. Sayang sekali sekarang kuro udah tiada. Udah mati. Tapi teteup.. anak-anak Kuro tetep jadi penghuni dirumah saya.

Ini gambar udah dari taun 2009, saya ambil dari blog saya yang lama. Rasanya kangen sama Kuro yang lucu. Jadi saya upload lagi deh. Foto asli kuro susah ditemuin, soalnya komputer saya isinya foto semua, ribuannnn. Jadi kudu ekstra nyarinya. 

-Saya pasti pulang-

I know what you did on facebook

Itu diatas judul yang dapet inspirasi dari film. Tau? nonton? oke..

Ini udah yang keberapa kali ya saya bikin tulisan tentang facebook. Nggak keitung. Bahkan kemaren pas diskusi mau bikin film apa sama temen-temen, saya juga ngajuin sinopsis yang intinya tentang facebook. Saya seakan dendam kesumat banget sama facebok. Padahal saya memanfaatkan facebook juga lho. Saya bercanda sama temen lewat facebook, saya tahu informasi lomba nulis dari facebook, dan sebagainya deh. Tapi dalam hati terdalam saya, saya juga punya unek-unek tentang facebook. Kalo di posting sebelumnya saya ngedumel tentang cowok (mantan cowok) saya yang selingkuh lewat facebook, sekarang nggak deh, sekarang ada hal lain, yang saya pengen muntahin perkara facebook.

Ceritanya, saya itu pengangguran yang nggak pengangguran. Alias punya kerjaan tapi freelance. Kerjaan saya yaitu ngajar di salah satu sekolah swasta setara D1. Tentu saja karena keahlian saya di bidang komputer, ya saya ngajar komputer. Dan otomatis saya ngajar di laboratorium. Lalu, sesuatu pun terjadi. Jrenk jreeeenkk....

Ada satu kelas, yang kalo saya ngajar tuh selalu sibuk sendiri maen facebook. Ya ada yang merhatiin sih, tapi jumlah yang nggak merhatiin lebih banyak. Cara ngajar saya sama kelas lain nggak beda, saya juga kasih tugas yang sama. Pokoknya semua sama nggak dibeda-bedain deh, tapi kelas yang satu ini, ampunnnn please deh ah,, 

Akhirnya? saya bilangin satu kali nggak didengerin, saya nasehatin lagi nggak didengerin, saya inisiatif memberi mereka waktu setengah jam di akhir materi buat bebas bebasan. Silahkan facebookan. Tapi tetep, saat saya mengajar materi ada yg colong-colongan buka Facebook. yang lebih nggak banget, ada yg tiba-tiba nangis saat saya ngajar karena dia buka facebook pacarnya dan pacarnya lagi sayang2an sama entah siapa di wall facebook. Hohhhhh Roarrrrr...

Karena terus-terusan begitu, akhirnya saya menggunakan cara ekstrim. Saya matikan internet langsung dari servernya. Dan ampuh. Mereka lebih konsen. Ulangan lebih banyak yg dapat A. Jadi gimana kira-kira? salah orangnya? atau salah facebooknya? atau salah gurunya?

-Saya pasti pulang-

Minggu, 08 Januari 2012

Kesini sama siapa?

Tadi aku kondangan ke tempat temenku. Lumayan deket. Waktu kelas 3 SMA kita sempet duduk bareng, berarti setahun lamanya. Karena yang diundang terbatas, maka aku kondangan sebatang kara. Nggak sama siapa-siapa (biasanya kalo kondangan tu barengnya sama ini anak yang nikahan). 

Pertama sampe langsung disambut penerima tamunya. Karena penerima tamunya adalah keponakan temenku sendiri, otomatis udah paham banget sama aku. Dia nyapa.
Keponakan temenku : Tante kiki, sama siapa kesini?
Aku : Sendirian.. (sambil senyum) udah tahu masih nanya)
Keponakan temenku : Oh, kirain sama someone.. (sambil mringis)
Aku : (Mringis nggak kalah lebar)

Habis coret-coret, ninggalin kesan dan pesan di buku tamu yang aku tulis bunyinya "please deh jangan nanya aku kondangan sama siapa". Aku berlalu, salaman sama penganten cowok, salaman sama temenku penganten cewek. Dan! 
Penganten cewek : Kesini sama siapa?
Aku : Sendirian... (sambil senyum)
Penganten cowok : Masa sih sendirian, cowoknya kemana?
Aku : (senyum aja nggak jawab apa-apa)
Penganten cewek : (Mringis, puas loe ya!)
Penganten cowok : (Mringis nggak kalah lebar)

Saatnya makan-makan, ceritanya prasmanan. Bolehlah lauknya enak-enak. Asik-asik. Waktu lagi ambil capcay, punggung ditepuk seseorang. Kakaknya penganten cewek, yang udah pasti kenal banget sama aku. 

Kakaknya penganten : Aduhhh baru keliatan aja ni si nenk
Aku : Hehehe.. mbak aja yang nggak pernah liat
Kakaknya penganten : Kesini sama siapa kie?
Aku : Sendirian... (sambil senyum)
Kakaknya penganten : Lha masnya kemana?
Aku : Heheheheh (senyum ala shaun the sheep)
Kakaknya penganten : Kemana?
Aku : Heheheheh (Muka pengen nelen capcay)
Kakaknya penganten : Ya udah makan dulu ya, nanti jangan pulang dulu lho...Ngobrol ngobrol dulu..
Aku : Beres mbak.. (Nggak akan! gue mau langsung pulang!)

Lihat? lihat? lihat? pada intinya orang lain akan selalu bertanya "Sama siapa?" meski kamu jelas-jelas sendirian. Lain waktu kalo aku datang sama seseorang, taruhannnnnnn deh mereka juga tetep tanya "Eh, siapa nih, kenalin donkkkk...", "Kapan mau nyusul?", "Bla bla bla blaaaaaaaaaaaaaaa". Maunya apa sih? Gue laporin polisi atas tuduhan pertanyaan tidak senonoh pada anak dibawah umur nih!

-Saya pasti pulang-

Sabtu, 07 Januari 2012

Sibuk ngapain sih

Ada banyak film indie yang dicopykan temen saya ke laptop saya dan dari 10 film yang dicopykan, setengahnya pun belum saya tonton. Apalagi satu. Padahal saya disuruh bikin skenario buat bulan depan dari referensi film-film ini. Ada kerjaan dari kakak saya buat bikin desain kartu, dari 4 desain yang satu desainnya bisa makan waktu satu minggu, baru 0,5% yang saya garap, kemudian tersimpan saja rapi tak berdaya di laptop saya. Ada temen ngajak saya ketemu, mau ngomongin kerjaan katanya, saya balas "aku sibuk minggu ini, minggu depan aja ya".

Saya kemudian tersadar sesuatu. Wahhh ternyata saya belum bayar utaangg (bukaaaannn!), waaaahhhh ternyata saya belum sikat gigi dari seminggu yang lalu (bukan jugaaaaa). Saya tersadar sesuatu. Saya merasa saya tidak punya waktu melakukan hal-hal itu semua diatas. Tapi saya pun tidak melakukan hal apapun yang menyita waktu saya. Paham nggak? Saya merasa sibuk, tapi sibuk ngapain sih? (Loh kok situ nanya saya, kan situ yang bingung!). Iya.. saya coba telaah ya. Dibantu yaa.. iya yaa... Hush! serius serius.

Oke. Saya bangun tidur. Tidur lagi. Beresin rumah. Tidur lagi. Makan. Nonton tipi. Baca buku. Tidur lagi. Nulis. Tidur lagi. Mainan sama kucing. Tidur lagi. Bangun trus nonton tipi. Ini lagi nungguin jam 10 malem mau nonton film. Habis itu? Tidur lagi. Terus bagian sibuknya mana? Nggak tahu. Habis bikin posting ini rasanya juga ingin tidur lagi.

Kayaknya aku tahu nih, aku adalah keturunan beruang kutub yang selalu tidur lagi dan lagi.

#beruang beruang langsung melayangkan gugatan pengakuan palsu atas nama seluruh koalisi beruang sedunia kepada tergugat Kiki, yang lebih mirip bantal ketimbang beruang. Tapi ngakunya beruang. Padahal bukan beruang.

-Saya pasti pulang-

Saya mau tanya, tolong jawab yang jujur

Pernah menghadapi kalimat itu? terkirim oleh seseorang lewat sms? atau terkirim lewat yahoo messenger? atau malah diucapkan langsung dihadapanmu. Apa reaksi kamu? deg-degan? penasaran? bertanya-tanya balik? tanya apa? apaan sih? emang apa yang mau kamu tanyain? etc.

Saya sering banget ketemu pertanyaan semacam itu. Awalnya saya deg-degan, penasaran. Lalu ketika suatu waktu teman saya yang memberi pertanyaan seperti itu lewat sms njawabnya lamaaaa banget waktu saya jawab "tanya apaan?". Saya jadi belajar dari rasa deg-degan tak beralasan itu tadi. Logikanya, toh dia mau nanya kan? Apapun pertanyaannya ya terserah dia mau nanya, nanya kan nggak dosa. Nanya hanya sebuah kalimat yang ditujukan supaya yang bertanya ngerti. Kalimat yang diakhiri dengan tanda tanya. Kalo nanti ternyata pertanyaannya cuma angin lalu alias nggak penting, atau pertanyaannya heboh banget kayak "kamu setuju ato nggak kalo aku pencet remote bom buat ngeledakin bom yang udah aku tanem dibawah rumah kamu sekarang?" itu kan terserah kita juga jawabannya. Kalo dia minta jujur, kan bukan berarti kita harus jujur. 

Eh dosa kalo nggak jujur. Kalo jujur tapi pertanyaannya lebih serem ketimbang dosa karena nggak jujur gimana? Misal "Tadi kamu ngupil ditempelin kemana?". Kenapa mesti deg-degan sih kalo ada pernyataan seperti itu? yang paling sebel, kenapa kita harus terbawa suasana sih? seolah itu pertanyaan yang bakal membuat hidup kita terjungkal seketika. Padahal pertanyaannya apa juga belum diucapkan. Sekali lagi,apapun pertanyaan mereka, jawabannya adalah hak kita sendiri. Mereka berhak bertanya, kita berhak menjawab.

Jadi ketika ada orang bilang "aku mau bilang sesuatu sama kamu, tapi kamu jangan marah ya" itu pun bukan berati apa yang bakal dia nyatakan ke kita, adalah sesuatu yang penting sampai dia minta ijin buat bikin kita marah apa nggak. Dan lagi, jangan lantas marah karena merasa dia yang jadi lawan bicara kamu menyembunyikan sesuatu ketika kemudian dia bilang "nggak jadi deh". Nggak jadi juga hak dia kan? Saya kasih tips deh kalo suatu hari ketemu kejadian kaya gini.

Dia : Saya mau tanya sama kamu, jawab yang jujur ya
Aku : Tanya apa?
Dia : Tapi jangan marah ya
Aku : Apa sih?
Dia : Nggak jadi deh
Aku : (Nggak bales sms dia)
Dia : (Kirim ulang smsnya, dikira nggak nyampe) Nggak jadi deh
Aku : (Tetep nggak bales sms dia)
Dia : Hey, marah ya?
Aku : Gue lagi ngupil
Dia : ....
Aku : Mau upil?
Dia : ....



-Saya pasti pulang-

Jumat, 06 Januari 2012

Tulisan Saya

Pagi-pagi ngecek email. Nggak ada apa-apa. Clear. Spam juga nggak sudi mampir ke email. Eh, tau-taunya liat kalender ini tanggal 7. Ada tulisan pake spidol merah. Pengumuman lomba. Langsung inget deh, sekitar semingguan yang lalu aku udah kirim tulisan ke www.jadiberita.com. Aku cek deh. Eh dimuat. Yah belum tentu bakal menang sih, cuma nggak papa deh. Swueneng deh liat tulisan sendiri dibaca orang, dishare di twitter, dishare difacebook. Haseeekkkk.



http://jadiberita.com/2012/01/02/beberapa-fakta-gokil-tentang-facebook/ <<< ini linknya. Doain dong biar jadi pemenang. Kan lemayan bisa buat hidup seminggu. (kesian amat) -_-.

-Saya pasti pulang-

Percakapan nggak jelas | Enggak bisa tidur!

Gue : Hwadooohhh tuluuungggg. Udah 3 hari meeennn gue nggak bisa tidur. Ini udah hampir jam 12 malem ni, udah saatnya manusia ama setan ganti shift.

Nggak tahu sapa : Habis ngopi ya?
Gue : Kagakkkk! sengaja ni malem kagak ngopi, takut nggak bisa tidur lagi
Nggak tahu sapa : Terus terbukti bisa tidur?
Gue : Yeee! ya enggak! Buktinya ni masih bisa ngomong sama eluu
Nggak tahu sapa : Kalo gitu ngopi aja lagi
Gue : Apa sih!

--

Gue : Piye iki jal? Lampu udah dimatiin, sprei udah ganti, selimut udah ganti tapi tetep nggak bisa tidur
Nggak tahu sapa : Aura loe udah ganti belom?
Gue : Maksud loeeeee (ngasah parang)

--

Gue : Jangan tidur donkkkkk, temenin gue ni
Nggak tahu sapa : Ih, gue udah ngantuk, sono FB an ato twitter an aje
Gue : Sepi, udah pada tidur
Nggak tahu sapa : ...
Gue : Gimana donk
Nggak tahu sapa : ...
Gue : Jangan pura-pura tidur deh
Nggak tahu sapa : ....
Gue : (Pencet hidung die)
Nggak tahu sapa : (Megap-megap) Apaaaaann sih ni anakkkkkk

--

Nggak tahu sapa : Ya udah karna gue cantik dan baik hati, gue terapi loe biar pikiran tenang dan bisa tidur deh
Gue : Nah gitu donkkk
Nggak tahu sapa : Bentar gue nyalain lampu dulu biar muka loe keliatan
Gue : Sipppp (sambil selimutan)

--

Nggak tahu sapa : Nah, oke rileksss yaaa.... dengerin apa yg gue bilang
Gue : Groookkkkk
Nggak tahu sapa : Heh!
Gue : Groookkk
Nggak tahu sapa : Loh kok tidur sih? Sekarang gue yang gantian nggak bisa tidur gara-gara loe ajak ngomong terus! Asem!
Gue : Groooookkkkk


-Saya pasti pulang-

Lugunya anak-anak

Ini kejadian nyata ponakan saya waktu kelas 2 SD (sekarang udah kelas 4 SD). Namanya Daffa. Cowok yang addict banget sama Valentino Rossi. Mukanya lugu (iyalaaahh namanya anak kecil. Emang loe? udah bangkotan! Brisik lu!).

Suatu hari bundanya (kakakku) pulang dari jemput dia ketawa-ketawa nggak jelas sejak diujung gang. Ada apa ini? ada apa ini? Maka kakakku pun jadi translator bahasa nggak jelas-nya Daffa ke gendang telinga agak nggak denger-nya aku (baca : budeg).

Bundanya Daffa : Tadi pelajaran family tree ya Fa... ha ha ha ha
Daffa   : (Plonga Plongo)
Aku   : Apanya yang aneh ampe ketawa gitu
Bundanya Daffa : Eh trus Daffa ditanya, nama panjang Kakeknya Daffa siapa?
Aku  : Emang siapa?
Daffa  : (Masih plonga plongo)
Bundanya Daffa : (Ngakak tambah kenceng sambil nyerahin kertas kerjaan family tree-nya Daffa

Disitu nama kakeknya Daffa tertulis adalah "Djoko Valentino". Buju bunenggg ngarang dapet darimana nih anak. Nama bagus-bagus diambil depannya doank. Mungkin kelihatan gaya aja, biar dikira masih sodaraan sama Valentino Rossi ye tong?

-Saya pasti pulang-

Senin, 02 Januari 2012

Mengganti ukuran di Ms.Word

Nah, kali ini cara buat bikin pengaturan di Ms.Word yang tadinya centimeter buat jadi inchi, atau sebaliknya, atau dari centimeter jadi milimeter, dan sejenisnya lah. Tapi nggak bisa deh kalo dari centimeter ke kilogram. Asli.

1. Nah lihat nih di mistar maupun pengaturan margin, pakenya masih centimeter. Kalo mau ganti jadi inchi, atau sebaliknya, caranya gini.







 2. Klik kanan di tempat kosong disamping ribon. Pilih Customize Quick Access Toolbar....





 3. Pilih Advance - kemudian cari pengaturan Display. Pada "show measurements in units of" pilih satuan pengukuran yang diinginkan







4. Dan taraaaa.. pengaturan ukurannya berubah deh dari centimeter ke inchi. Atau sebaliknya. Dicoba yukkkk... :D






-Saya pasti pulang-

Cara menghilangkan garis merah di Ms. word

Tiap nulis di ms.word, pernah kan tiap kita ketik, dibawah tulisannya ada garis merah. Aslinya sih nggak menganggu, itu cuma karena grammar yang kita pake inggris, tapi kata yang kita ketikkan Indonesia, jadi garis merah dibawah itu cuma buat menunjukan kalo tulisan kita salah menurut ejaan inggris. Nggak akan kebawa kalo dicetak, tapi kalo mau dihilangkan juga bisa.


1. Nah disamping ini contoh tulisan yang dibawah kata-katanya selalu diikuti sama garis merah bergelombang nan menawan. #halah


2. Cara menghilangkannya gini nih. Kita blok dulu kata-kata yang mau dihilangkan garis bawah merahnya itu. Kalo mau semuanya ya tinggal klik ctrl + A. Trus klik ribbon review - pilih set language.


3. Gini tampilan set language. Dari english, kita pilih yang ejaan Indonesia donk.










4. Nah kan... garis merah bergelombangnya sekarang hilang. Karena kalo menurut ejaan Indonesia, kata-kata kita tuh bener. Nggak ada kesalahan. Bersih kan jadinya. Dicoba silahkan. :D


-Saya pasti pulang-

Minggu, 01 Januari 2012

Dream Book

Sebelumnya, buat yang membaca blog ini, selamat tahun baru 2012 yaw!

Tahun baru kali ini saya sengaja nggak bikin acara apa-apa, sama siapa-siapa, bukan karna nggak ada yang ngajakin lho (dih sombong -_-), tapi karena emang khusus malam tahun baru ini, saya mau dirumah aja. Kenapa? 1. Karena saya emang ingin dirumah. 2. Karena saya mau menulis dreambook 3. Karena saya mau nonton transformers, (kayaknya saya jatuh cinta deh sama mas Optimus Prime). 

Maka ketika semua orang dirumah pergi. Satu persatu meninggalkan saya seorang diri. Sementara dijalan sana, terdengar suara knalpot meraung-raung, suara bedug bertalu-talu (eh ralat, ini bukan malam idul fitri ya!), suara terompet, suara gerimis sisa sore tadi, saya tutup pintu rapat-rapat, lalu memulai ritual.

Jangan kira saya orang aneh dengan ritual bakar menyan dan sejenisnya ya. Saya kupas kentang dan saya goreng. Saya bikin kopi. Saya siapkan laptop. Saya siapkan notebook (buku dalam arti yang sebenarnya, paper, kertas!), saya menuliskan dengan tenang apa yang ingin saya raih di tahun 2012. Mau tahu? Enggak akan saya kasih tahu. Enggak mau tahu? Ya udah terserah. -_-

Saya menyebutnya dreambook, dimana tugas dan fungsinya adalah menuliskan mimpi, cita-cita, harapan. Saya tahu sih, Tuhan nggak akan melewatkan satu doa pun untuk didengar (kalo dikabulkan belum tentu, tergantung doanya, tingkat kebutuhannya, tingkat kesiapan emosional dan mental untuk menerimanya). Tapi, kadang sayanya yang lupa. Kadang ada kalanya nggak semangat dan! "Buat apa sih aku hidup" itu tercetus ketika jenuh melanda. Tapi dengan dreambook, kita bisa baca lagi, inget lagi apa yang pernah kita inginkan. Jadi, semangat lagi donk!

Saya nggak mau ah flashback ke belakang trus ditulisin disini. Saya udah janji enggak ungkit-ungkit lagi masa lalu. Yang udah ya udah. Nggak usah pake spion spionan. Kebanyakan nengok spion leher saya jadi pegel. 

Jadiiiiiiii.. mari kita wujudukan cita-cita! Go Ion! -_-'

-Saya pasti pulang-

Terima Nasib.

Sudah terima nasib saja. Orang pendiam pasti galak, orang galak pasti lebih banyak salahnya . Pada suatu pagi di hari Minggu. Minggu yang su...