Pernah menghadapi kalimat itu? terkirim oleh seseorang lewat sms? atau terkirim lewat yahoo messenger? atau malah diucapkan langsung dihadapanmu. Apa reaksi kamu? deg-degan? penasaran? bertanya-tanya balik? tanya apa? apaan sih? emang apa yang mau kamu tanyain? etc.
Saya sering banget ketemu pertanyaan semacam itu. Awalnya saya deg-degan, penasaran. Lalu ketika suatu waktu teman saya yang memberi pertanyaan seperti itu lewat sms njawabnya lamaaaa banget waktu saya jawab "tanya apaan?". Saya jadi belajar dari rasa deg-degan tak beralasan itu tadi. Logikanya, toh dia mau nanya kan? Apapun pertanyaannya ya terserah dia mau nanya, nanya kan nggak dosa. Nanya hanya sebuah kalimat yang ditujukan supaya yang bertanya ngerti. Kalimat yang diakhiri dengan tanda tanya. Kalo nanti ternyata pertanyaannya cuma angin lalu alias nggak penting, atau pertanyaannya heboh banget kayak "kamu setuju ato nggak kalo aku pencet remote bom buat ngeledakin bom yang udah aku tanem dibawah rumah kamu sekarang?" itu kan terserah kita juga jawabannya. Kalo dia minta jujur, kan bukan berarti kita harus jujur.
Saya sering banget ketemu pertanyaan semacam itu. Awalnya saya deg-degan, penasaran. Lalu ketika suatu waktu teman saya yang memberi pertanyaan seperti itu lewat sms njawabnya lamaaaa banget waktu saya jawab "tanya apaan?". Saya jadi belajar dari rasa deg-degan tak beralasan itu tadi. Logikanya, toh dia mau nanya kan? Apapun pertanyaannya ya terserah dia mau nanya, nanya kan nggak dosa. Nanya hanya sebuah kalimat yang ditujukan supaya yang bertanya ngerti. Kalimat yang diakhiri dengan tanda tanya. Kalo nanti ternyata pertanyaannya cuma angin lalu alias nggak penting, atau pertanyaannya heboh banget kayak "kamu setuju ato nggak kalo aku pencet remote bom buat ngeledakin bom yang udah aku tanem dibawah rumah kamu sekarang?" itu kan terserah kita juga jawabannya. Kalo dia minta jujur, kan bukan berarti kita harus jujur.
Eh dosa kalo nggak jujur. Kalo jujur tapi pertanyaannya lebih serem ketimbang dosa karena nggak jujur gimana? Misal "Tadi kamu ngupil ditempelin kemana?". Kenapa mesti deg-degan sih kalo ada pernyataan seperti itu? yang paling sebel, kenapa kita harus terbawa suasana sih? seolah itu pertanyaan yang bakal membuat hidup kita terjungkal seketika. Padahal pertanyaannya apa juga belum diucapkan. Sekali lagi,apapun pertanyaan mereka, jawabannya adalah hak kita sendiri. Mereka berhak bertanya, kita berhak menjawab.
Jadi ketika ada orang bilang "aku mau bilang sesuatu sama kamu, tapi kamu jangan marah ya" itu pun bukan berati apa yang bakal dia nyatakan ke kita, adalah sesuatu yang penting sampai dia minta ijin buat bikin kita marah apa nggak. Dan lagi, jangan lantas marah karena merasa dia yang jadi lawan bicara kamu menyembunyikan sesuatu ketika kemudian dia bilang "nggak jadi deh". Nggak jadi juga hak dia kan? Saya kasih tips deh kalo suatu hari ketemu kejadian kaya gini.
Dia : Saya mau tanya sama kamu, jawab yang jujur ya
Aku : Tanya apa?
Dia : Tapi jangan marah ya
Aku : Apa sih?
Dia : Nggak jadi deh
Aku : (Nggak bales sms dia)
Dia : (Kirim ulang smsnya, dikira nggak nyampe) Nggak jadi deh
Aku : (Tetep nggak bales sms dia)
Dia : Hey, marah ya?
Aku : Gue lagi ngupil
Dia : ....
Aku : Mau upil?
Dia : ....
Jadi ketika ada orang bilang "aku mau bilang sesuatu sama kamu, tapi kamu jangan marah ya" itu pun bukan berati apa yang bakal dia nyatakan ke kita, adalah sesuatu yang penting sampai dia minta ijin buat bikin kita marah apa nggak. Dan lagi, jangan lantas marah karena merasa dia yang jadi lawan bicara kamu menyembunyikan sesuatu ketika kemudian dia bilang "nggak jadi deh". Nggak jadi juga hak dia kan? Saya kasih tips deh kalo suatu hari ketemu kejadian kaya gini.
Dia : Saya mau tanya sama kamu, jawab yang jujur ya
Aku : Tanya apa?
Dia : Tapi jangan marah ya
Aku : Apa sih?
Dia : Nggak jadi deh
Aku : (Nggak bales sms dia)
Dia : (Kirim ulang smsnya, dikira nggak nyampe) Nggak jadi deh
Aku : (Tetep nggak bales sms dia)
Dia : Hey, marah ya?
Aku : Gue lagi ngupil
Dia : ....
Aku : Mau upil?
Dia : ....
-Saya pasti pulang-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar