Sabtu, 14 Januari 2012

Surat ini harus sampai

Untuk Blog Contest Mizan.com

Surat Untuk Dewi ‘Dee’ Lestari

Selamat malam mbak Dewi, Saya menulis surat ini pukul 22.28 malam. 


Jika saya boleh jujur, ini surat kedua saya untuk mbak Dewi. Dua tahun yang lalu saya pernah menuliskan sebuah surat di blog saya yang sekarang sudah tidak lagi aktif. Saya tidak bohong tentang ini. Saya benar-benar pernah menuliskan sebuah surat dari saya pribadi untuk mbak Dewi. Dan ini surat kedua yang saya tulis. 


Sebelumnya, saya kenal mbak Dewi sebagai penyanyi. Saya sama sekali tidak tertarik sama mbak Dewi waktu itu. Meski saya harus akui, suara mbak Dewi lebih dari sekedar rata-rata. Tapi yeah, saya tidak begitu memperhatikan dunia musik. Jadi saya hanya tahu bahwa mbak Dewi sama dengan penyanyi-penyanyi yang lain. 


Hobi saya berselancar di dunia maya, suatu malam, saya mencari novel ebook. Dan disitulah perkenalan saya dengan sisi mbak Dewi yang lain selain penyanyi dimulai. Saya membaca ebook superova, tapi tidak terlalu konsen karena saya harus melihat komputer terus menerus. Akhirnya saya memutuskan untuk membeli novel, novel pertama dari mbak Dewi yang saya beli. Sejak judul, hingga terakhir, saya sungguh membaca semuanya. Saya jatuh cinta pada kata-kata yang dirangkai. Saya jatuh cinta pada cara mbak Dewi menerangkan sesuatu. Seperti menerangkan karakter Bhodi. Sampai sampai, saya merasa cara saya menuliskan sesuatu ketularan dari cara mbak Dewi, meski saya masih jauhhhh dibawah mbak Dewi. Saya masih harus belajar. Tapi, saya harus mengakui bahwa mbak Dewi adalah inspirasi terbesar saya ketika menulis.


Sejak membaca novel itu, saya mulai membeli novel kelanjutannya. Satu novel bisa saya habiskan dalam waktu kurang dari sehari. Dan bisa saya baca berkali-kali. Jika ada kata-kata yang menurut saya indah sekali, dan saya tidak ingin melupakan kata-kata itu, saya menuliskan kutipannya di blog saya. Dan, saya tetap membaca sejak judul sampai dengan akhir. Tak ada kata yang tersisa. Mbak Dewi, saya ingin menuliskan kata-kata mbak Dewi yang membuat saya tergetar, dan merasa apa yang dituliskan mbak Dewi mewakili perasaan saya sama seseorang.



Engkaulah getar pertama yang meruntuhkan gerbang tak berujungku mengenal Hidup.
Engkaulah tetes embun pertama yang menyesatkan dahagaku dalam Cinta tak bermuara.
Engkaulah matahari Firdausku yang menyinari kata pertama di cakrawala aksara.
Kau hadir dengan ketiadaan. Sederhana dalam ketidakmengertian. Gerakmu tiada pasti. Namun aku terus di sini.
Mencintaimu.
Entah kenapa.


Mbak Dewi, teruslah berkarya. Saya selalu menanti tulisan-tulisan mbak Dewi. Sungguh.





Dari : Rizki Septina K            Untuk : Mizan.com

6 komentar:

  1. supernova... sg gemiyen supernova, saiki mbuh blm baca..

    BalasHapus
  2. Waah selamat sudah menang lomba menulis blognya Mizan :)

    BalasHapus
  3. SELAMAT!

    eh,deneng duwe ebook Supernova :D
    mbokan aku kei. hahaha..
    diemail ya Ki..
    makasih.

    BalasHapus
  4. gramarr brebes e salah mas mardeeee.. hahaha
    eh, supernova ebook udah dr dlu waktu ak jadi operator warnet, skrg nggak punya.. :P

    BalasHapus

Terima Nasib.

Sudah terima nasib saja. Orang pendiam pasti galak, orang galak pasti lebih banyak salahnya . Pada suatu pagi di hari Minggu. Minggu yang su...