Tidak percaya saya ini kadang bisa invisible? Saya ceritakan beberapa bukti. Tapi saya hanya bisa bercerita, tak ada bukti. Tapi mungkin ada saksi mata, itupun kalo si saksi mata bisa melihat saya, kalo nggak ya berarti tak ada bukti dan tak ada saksi mata. Kalian hanya harus percaya pada cerita saya, jika tidak ya terserah. Cerita pertama, saya tidak terlihat adalah ketika saya SMP, ketika itu, kalo nggak salah ulangan PKK, guru saya itu orang yang sangat galak minta ampun. Ceritanya kalo mencocokan ulangan, kertasnya dituker-tuker, saya dapat punya anak entah berantah, saya bingung jawabannya, antara yakin dan tidak yakin. Yang nggak jelas sama jawabannya bener apa nggak, boleh nanya, nanti guru PKK yang memutuskan itu jawaban bener atau salah. Maka saya tunjuk tangan, tapi, guru PKK-nya malah meneruskan membahas soal selanjutnya. Satu-satunya kemungkinan, saya ini tidak terlihat. Cerita kedua, saat saya kuliah semester pertama, dosen jaringan nanya ke anak-anak, siapa mau nanya? s