Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2012

Padasan

Gambar
Lama ya nggak denger istilah padasan. Tahu-tahunya pas  mau sholat, temen saya yang saya suruh pergi ke padasan bingung. Padasan itu apa? Padasan itu ya tempat wudu. Wadah airnya disebut padasan. Dulu sih padasan biasanya terbuat dari gentong tanah yang besar.  Ini gambarnya saya ambil dari google -Saya pasti pulang-

Strip #1

Tidak ada manusia yang ingin sesuatu yang buruk menimpa dirinya. Tidak terjadi secara disengaja apalagi disengaja. Dan tidak ada yang terjadi kecuali atas seizin-Nya. Jadi kenapa saya protes? Kenapa saya tidak terima mereka bilang apa? Kenapa saya mempertanyakan kenapa ini terjadi pada saya? Ada apa dengan saya?  -Saya pasti pulang-

Kenapa sih kita harus belajar elektronika dan K3LH

Selalu diawal materi pelajaran saya terangkan kenapa kita harus belajar materi ini, kenapa kita harus belajar materi itu. Maksud saya supaya anak-anak mengerti pentingnya dia harus belajar materi tersebut, dan tahu juga sangkut pautnya dengan jurusan yang dia pilih. Ada beberapa materi yang rasanya anak-anak langsung mengkerut ketika denger. Seperti materi elektronika, dan materi K3LH. Lho.. lho.. lho.. dua materi itu memang aneh yah kalo jurusannya RPL, tapi tetep ada hubungannya kok. Elektronika. Alasan kita belajar elektronika kalo jurusan kita RPL adalah, karena kita berkecimpung di dunia komputer. Dimana semua susunan-nya adalah komponen elektronika. Jadi sudah barang tentu kita harus belajar elektronika donk. K3LH. Ini materi paling nyantai sepanjang sejarah RPL kayaknya yah (:P). Anak-anak juga malah pada ketawa ketiwi kalo saya nerangin yang beginian. Yah, tapi tetep harus dipelajari. Jadi kita sebagai orang komputer bisa tahu posisi duduk yang benar ketika didepan kom

Menikmati Dunia Nyata?

Suatu siang, teman saya sms "Sedang asyik menikmati dunia nyata ya? :P" Saya tersenyum. Saya tahu artinya. Teman satu tempat kerja juga menanyakan kemana FB-ku gerangan. Tak puas, teman dunia maya ku juga menanyakan lewat sms, dimana FB-ku? Haha.. Kok ya nggak nanya saya kabarnya gimana, malah nanya FB-nya kemana. Qeqeqe.. Sebenernya, saya masih sering kok menyambangi dunia maya. Nggak ilang-ilang amat. Cuma FB emang saya matikan, atas anjuran suami tercinta. Tapi tiap hari saya nggak bisa lepas dari dunia maya, nggak bisa lepas dari komputer, dari laptop apalagi. Saya kan juga nyari materi pelajaran di Google, saya nulisin hoby saya di blog, saya mengerjakan berbagai macam pekerjaan dengan bantuan laptop (Ms. Office terutama). Lha.. gimana bisa saya dibilang ilang? Heheh..  Eh ya, tapi memang, waktu saya online agak sedikit berkurang, masalahnya pekerjaan saya sedang menuntut buat mengetikkkkkkkkk terus (Wuah ngetik pake mikir pula!), dan yeah saya sedang punya bisn

Konversi bilangan biner ke oktal

Sekarang kita balik yah. Dari biner ke oktal. Contoh soal Konversikan bilangan biner berikut menjadi bilangan oktal a) 10110011   b) 101010011 Jawab Untuk mengkonversi dari biner menjadi oktal, kita penggal tiap bilangan menjadi 3 digit a) 10110011 10   110   011 2        6       3 Jadi tiap bilangan kita hitung sendiri sendiri Misal, 3 itu didapat dari (0x2pangkat2)+(1x2pangkat1)+(1x2pangkat0) = 0 + 2 + 1 = 3 6 juga dihitung demikian, 2 juga dihitung dengan cara demikian b) 101010011 101  010  011 5         2      3 -Saya pasti pulang-

Konversi Bilangan Oktal ke biner

Kalo dulu belajar desimal ke biner, sekarang kita belajar oktal ke biner. Caranya? Perhatikan dibawah ini. Contoh soal. Konversikan bilangan oktal berikut ini menjadi biner. a) 523   b) 300 Jawaban a) 523 5 = 101 2 = 010 3 = 011 Jadi, dalam konversi bilangan oktal ke biner, tiap bilangan dipenggal dan dicari binernya sendiri-sendiri baru kemudian digabungkan. Maka, hasil dari konversi bilangan oktal 523 menjadi biner adalah 101010011 b) 300 3 = 011 0 = 000 0 = 000 Hasil konversi bilangan oktal 300 menjadi biner adalah 011000000 -Saya pasti pulang-

Belajar dari Murid

Beberapa waktu yang lalu, ketika jam terakhir kurang setengah jam dan materi sudah selesai, saya ngobrol dengan beberapa murid saya. Ada satu murid saya yang meskipun saya nggak suka cara dia yang selalu menyela pembicaraan saya, tapi saya lihat setiap hari, setiap waktu selalu tertawa. Ceria banget!  Bla bla bla, dan akhirnya saya tanya. "Hey, kamu tu pernah sedih nggak sih sebenernya?" Murid saya yang saya tanya tertawa. Dan jawabannya diluar dugaan! "Saya itu nggak pernah sedih buat hal-hal yang bisa dicari gantinya bu". Saya melongo. Jawabannya itu lho!  Sampai rumah saya masih terngiang-ngiang jawaban murid saya itu. Sederhana, tapi sangat masuk akal. Entah itu pekerjaan, entah itu jabatan, entah itu rejeki, atau hal lain didunia ini, selama masih bisa dicari gantinya, maka ketika hilang, apa yang ditangisi?  -Saya pasti pulang-

Sekantong Kresek

Sore ini aku bawakan sekantong kresek cinta. Bukan lagi segenggam seperti kemarin. Aku pikir cukup untuk persediaan satu minggu kedepan. Bukankah satu minggu kedepan sudah musim paceklik? Tapi siapa nyana, sekantong kresek cinta, yang kreseknya bekas belanja ibuku pagi tadi ternyata berkualitas rendah. Kucing-kucing kampung bin ndeso yang beleknya sebesar jagung berebut cinta yang tercecer kemana-mana. Apa yang bisa kulakukan? Menangis aku malu, marah sudah terlalu sering, maka sore ini dalam perjalanan pulang menyambut paceklik yang seminggu lagi akan datang, aku berucap "Horeeeee". Kata-kata yang sudah terlalu asing didengar untuk merayakan sesuatu dalam kehidupan.  -Saya pasti pulang-

Titik

Saya tengah berada di titik tertinggi, eh atau titik terendah yah? Intinya, saya sedang berada pada satu titik. Yang bisa saja akan memakan waktu yang panjang berada di titik itu, atau siapa tahu hanya sampai detik ini saja. Ini titik dimana saya betul-betul berpikir apa yang akan saya lakukan? apa yang akan saya bicarakan? apa yang akan saya dengarkan? apa yang akan saya masukkan ke hati? apa yang akan.. akan.. akan.. Ya, betul. Ribet. Atau, justru ini adalah titik paling tidak ribet sepanjang hidup saya. Banyak kemungkinan. Intinya, saya sedang tidak mengenali diri saya. Lah kok ya jadi banyak inti? Padahal inti harusnya satu kan?  -Saya pasti pulang-