Gengs, tadi siang saya dapat keluhan dari asistennya kepala tempat aku bekerja. Si asisten bilang saat akan tanda tangan elektronik, dia harus refresh sampai dengan 6 kali supaya dokumennya muncul. Seperti IT pada umumnya saya bilang mantra utama, pertama dan satu-satunya pada apapun masalah yang ada didunia ini : "Coba restart device nya" (Haha!). Dan saat aku coba tanda tangan pakai deviceku, betul, error 500.
Gengs, error 500 adalah error yang kaitannya dengan internal server. Jadi mau restart seberapa banyak pun, itu tidak menyelesaikan masalah. Dan yang lebih "euh" lagi, error 500 ini seperti demam yang bisa berarti banyak. Ini adalah kesalahan umum yang menunjukkan ada yang salah di sisi server, tetapi tidak spesifik penyebabnya, bisa karena bug kode, plugin bermasalah, atau kelebihan beban server saat banyak orang akses bersamaan. Gimana tau salah satu adalah penyebabnya? Coba satu-satulah, kalo beruntung di percobaan pertama akan langsung ketemu masalahnya, kalo enggak ya coba yang kedua, ketiga, tinggal pergi beli kopi. Tapi untungnya saya tidak sampai step tinggal pergi beli kopi. Pada percobaan kedua saya berhasil soving problem.
Ternyata folder tempat file tanda tangan elektronik itu bermuara di server kepenuhan. Dan itu artinya harus bikin directory backup. Yang artinya koding pada aplikasinya juga harus ganti. Karena, aplikasi yang saya olah terhubung dengan banyak file yang 70% langsung dihubungkan dengan directory file tanda tangan elektronik, bukan diunggah ulang. Dulu pemikiran saya sih supaya tidak double file. Tapi apalah didunia ini yang tiada berbatas. Akhirnya penuh juga.
Heh, ini kan cerita problem solving error 500. Kenapa malah cerita panjang begini.
- Kesalahan kode (script) di server, seperti PHP atau CGI.
- Kesalahan konfigurasi server, misalnya di file .htaccess.
- Konflik plugin atau tema: (terutama di WordPress).
- Keterbatasan sumber daya server: (RAM, CPU) karena terlalu banyak permintaan.
- Izin file/folder yang salah: (misalnya, izin PHP yang tidak sesuai).
Urutan Penyelesaian :
A. Periksa File .htaccess (Paling Sering)
- Kesalahan penulisan kode pada file .htaccess sering memicu error ini.
- Masuk ke File Manager di hosting kamu.
- Cari file bernama .htaccess.
- Ubah namanya (rename) menjadi .htaccess_backup.
- Coba akses website. Jika kembali normal, berarti ada kode yang salah di dalam file tersebut.
B. Tingkatkan Batas Memori (Memory Limit)
Server mungkin kehabisan memori saat mencoba menjalankan skript yang berat. Kamu bisa meningkatkan limit melalui file php.ini atau menghubungi penyedia hosting untuk menaikkan PHP Memory Limit.
C. Cek Izin File (File Permissions)
- Izin akses yang salah pada folder atau file sensitif bisa menyebabkan server menolak akses.
- Folder: Umumnya harus diatur ke 755.
- File: Umumnya harus diatur ke 644.
D. Periksa Log Kesalahan (Error Logs)
Ini adalah cara paling akurat untuk mengetahui penyebab pastinya. Cari file bernama error_log di direktori utama website kamu. Buka file tersebut dan lihat baris paling bawah. Disana biasanya tertulis jelas skrip mana yang gagal (misalnya: PHP Fatal error di baris tertentu).
0 komentar:
Posting Komentar