Minggu, 27 Desember 2015

Selamat Menikah

Yes, ini hanya posting khusus untuk mengucapkan Selamat Menikah untuk kamu. Meski telat tahu, meski masih percaya percaya tidak, tidak tidak tapi percaya. Meski.. Kebanyakan meski!

Selamat Menikah, dear. Semoga bergembira selalu.

-Saya pasti pulang-

Jumat, 04 September 2015

Teras

Sudah empat bulan disini, saya belajar banyak hal. Satu yang paling mencolok dari apa yang saya pelajari disini adalah bahwa saya yang merasa sangat rapi, menempatkan barang pada tempatnya, membuang sampah pada tempatnya, berangkat pada jamnya, pulang tepat pada waktunya ternyata masih kalah jauh dengan orang-orang ini. 

Mereka adalah orang yang punya rencana sangat matang. Mulai dari hari 0 (nol), sampai dengan hari H. Bahkan hari-hari berkesudahannya. Saya yang tadinya merasa sebagai manusia paling lempeng di dunia, karena selalu mengikuti aturan tanpa belak belok sama sekali dan cenderung jadi manusia membosankan, sekarang merasa kosong mlompong dan tidak tahu aturan sama sekali. 

Saya mengikuti cara mereka bekerja, menyelesaikan masalah, dan saya pikir inilah tempat saya pada akhirnya. Inilah tempat yang saya sebut rumah. Meski baru terasnya saja yang saya injak. Tak apa. Tak apa. Saya mulai bisa bekerja, masih terus menerus belajar, dan tetap bermain. 

-Saya pasti pulang-

Senin, 17 Agustus 2015

Tittle Em

Mungkin, jika khayalan saya masih boleh malang melintang di dunia berbau duniawai banget ini, saya akan menggonggong pada manusia-manusia yang merasa dirinya khalifah. Mengaumi mereka dengan auman srigala berbulu bener bener srigala yang nggak pernah ingin berbulu domba, “aaauuuuuuuuuuuuuuuuuu”, yang jika di translate dalam bahasa manusia berbunyi, MUNAFIK!

-Saya pasti pulang-

Howdy Blog

Betapa saya kangen padamu, menulis. Lama tak menulis membuat saya merasa seperti sembelit. Susah. Bukan maksud saya menulis hanya jika ada yang menyusahkan hati. Tapi kebanyakan memang begitu. Tapi saya sempat tidak melakukan hal yang semacam itu.

Hari-hari saya setengah tahun belakangan adalah kesibukan yang menggembirakan, melelahkan, mencampakkan sebagian, membangun yang sebagian, bangun, dan kemudian tidur lagi. Pagi dan kemudian malam lagi. Menangis dan kemudian tertawa lagi. Bingung dan kemudian makin bingung lagi.

Saya sempat merindukan hal lain, emm.. orang lain tepatnya, selain kau, menulis. Saya rindu pada Bapak saya, manusia yang memaksa saya berani. Dan nyatanya paksaan itu memang berguna untuk saya saat ini. Meski keberanian saya sekarang juga agak sedikit saya rindukan. Lengser sedikit sedikit, nggak banyak banyak. Tapi yang sedikit sedikit itu sepertinya jadi celah yang bagus untuk si naga api menyerang. Mengisinya dengan ketakutan untuk jujur, mengisinya dengan ketakutan tidak diterima, mengisinya dengan ketakutan untuk... hah banyaaak ya.

Apalagi?

Tidak ada lagi.

-Saya pasti pulang-

Kamis, 30 Juli 2015

Pepatah Lama

Kadang, kita harus kembali mengenang pepatah-pepatah lama saking tak ada kata yang sanggup menceritakan suatu kejadian. Yes, memang lidah tak bertulang. Yes, mulutmu harimaumu. 

-Saya pasti pulang-

Rabu, 06 Mei 2015

Pindah

Kota ini membahagiakanku saat siang. Namun mematikanku perlahan ketika malam. Entah dari penjuru mana saja, mereka menyergap. Sepi ini mengalahkanku. Aku merindukan mereka, dua lelakiku, yang entah sedang apa. 

Saya pasti pulang-

Rabu, 04 Maret 2015

Brebes : Taman-taman yang berada di Brebes

Selama tahun 2014 kayaknya Brebes lagi gencar bikin taman. Hampir tiap desa dibangun taman-taman kecil. Saya yang suka sekali jalan-jalan sama Satu jadi berasa punya tujuan (tadinya jalan-jalan nggak ada tujuan, cuma asal jalan aja). 

Dari sekian banyak taman, baru beberapa yang saya sempat photo. Cek ya!

Yang ni namanya Taman Hijau.
Ada di Desa Padasugih di dekat kelurahannya. Sayangnya, setiap kali saya kesini, tu pagar ketutup terus. Akses buat masuk harus lewat gerbang kelurahannya. Dan taman ini sepi banget! Anak-anak yang main bisa dihitung pake jari. Jarinya di tangan sebelah kanan aja. Dikit banget kan? Sayang banget. 






 Kalo in namanya Taman Kartini Asri. Meski kecil, sempit. Tapi letaknya yang berada di perumahan penduduk yang padat bikin ini taman rwaaamee banget! 

PS : kalo sore ada bakso mangkal di samping taman, enak banget. Cukup 2000 perak! 




Taman Pulosari. Ini taman pertama yang dibuat di Brebes. Ada di jalan Brebes- Jatibarang, tepatnya di desa Pulosari. Waktu karnaval tahun 2014, taman ini dimanfaatkan sebagai panggung kehormatan. Sebenernya ini taman cakep banget, sayangnya pohon yang tumbuh disitu dikit. Jadi berasa gersang, apalagi tempatnya tepat di samping jalan raya. 


-Saya pasti pulang-

Brebes : Taman Edukasi Gandasuli

Sebagai pengangguran sementara, saat ini kegiatan saya hanya mengurus rumah, anak dan jalan-jalan. Hampir setiap pagi saya jalan-jalan. Ingat ya, jalan-jalan dalam arti yang sebenarnya. Jalan pake kaki. Nggak perlu bahan bakar!

Di Gandasuli, tempat saya tinggal ada taman edukasi baru, ya baru sekitar satu tahunan lah. Tempat ini jadi spot yang oke banget buat yang lagi nggak punya doku, tapi tetep mau photo photo cakep. Saya bayangkan sekitar setahunan lagi mungkin pohon-pohon yang ditanam udah lumayan tinggi. Dan pastinya ni taman makin oke banget. 

Yang lagi di Brebes, silahkan mampir ya. Ke Tamannya, bukan ke rumah saya -_-". Lain kali saya kasih lihat lagi taman-taman yang lain di kota Brebes. 

-Saya pasti pulang-

Sabtu, 21 Februari 2015

Daan Mogot

Memang saya bukan orang Jakarta. Ke Jakarta aja bisa dihitung pake jari berapa kali. Tapi sering banget denger nama jalan Daan Mogot. Saya jadi penasaran apa itu? siapa itu? apakah itu?

Menurut wikipedia, Daan Mogot (lahir di Manado28 Desember 1928 – meninggal di Lengkong, Tangerang, 25 Januari 1946 pada umur 17 tahun) adalah seorang pejuang dan pelatih anggota PETA di Bali dan Jakarta pada tahun 1942. Setelah Perang Dunia ke-2 selesai, ia menjadi Komandan TKR di Jakarta dengan pangkat Mayor. Bulan November 1945 menjadi pendiri sekaligus Direktur Pertama Akademi Militer Tangerang (MAT) dalam usia 17 tahun. Ia gugur di Hutan Lengkong bersama 36 orang lainnya dalam pertempuran melawan tentara Jepang saat hendak melucuti senjata mereka di Hutan Lengkong di Tangerang.

Udahlah lebih legkapnya liat aja disini.

-Saya pasti pulang-

Jumat, 13 Februari 2015

Farm Heroes Saga

Salah satu yang saya gandrungi dari hp android saya adalah karena adanya game ini. Game ini belum sampai mengalahkan Pizza Frenzy sih, cuma saya tempatkan nomor dua deh dari game yang bikin saya addict setelah Pizza Frenzy dan diikuti oleh ghost online yang sekarang udah angus saking banyaknya yang pake cheat :))

Ini tanggal 14 February dan saya sudah level 388. Ada yang melebihi saya?




-Saya pasti pulang-

Selasa, 10 Februari 2015

TV oh

Hey kalian semua yang seringkali tidak pernah mensyukuri arti hadirnya televisi. Hey kalian yang selama ini semena-mena memperlakukan televisi. Hey kalian semua mulai saat ini segera sadarlah bahwa smartphone, tablet, iphone, monopoli, congklak, gundu, batu akik dan segala jenis mainan kalian tidak akan bisa menggantikan hadirnya televisi!

Swear! Tiga hari yang lalu karena lupa, lalai dan sedikit menyepelekan, saya tidak mencabut antena pada saat hujan deras dengan petir menderu-deru datang. Dan walhasil, sesuai dengan petuah dari nenek, antena saya pun kesamber gledek! Listrik mati seketika. Lampu pecah bahkan jadi abu (beneran ini saya tidak sedang mengada-ada, bayangin aja lampu aja jadi abu tanpa bekas sedikitpun, apalagi kalo itu kekuatan listrik kena daging manusia!!!)

Jadi beginilah nasib saya sekarang. NIP kagak jadi-jadi, dirumah jadi pengangguran tanpa televisi. Pusing kepala saya. Lagi-lagi lihat bbm sepi, lihat facebook doh sepinya melebihi kuburan, browsing sampe bingung mau browsing apa saking udah segala hal di browsingin, coba saat-saat seperti ini apa yang harus dilakukan? 

Ah, saya kangen nonton tipi! Pengen nonton mata najwa, pengen nonton si bolang, pengen nonton Jodha Akbar, Ingin berdoa pada Allah : Berilah hambamu ini seperangkat televisi. Tapi saya malu. 


-Saya pasti pulang-

Bye template lama

Akhirnya punya waktu juga buat ganti template blog. Udah lama banget punya keinginan buat ganti template. Tapi lagi pilih-pilih datang tugas. Lagi pilih-pilih nggak ada yang sesuai. Dan yeah! Akhirnya di tengah malam yang sunyi senyap ini, saya nemu juga template idaman saya. 
(Begini ini template idaman? *suara dari alam gaib) 

Ya biarin deh, saya juga ngerasa kok kalo selera saya makin aneh saja. Makin nggak ada performanya (Hah?), Makin nggak berwarna, Makin kelam, (Sebut saja makin sederhana, titik).

Ini adalah tampilan dari template lama saya. 













Dan yang anda lihat sekarang adalah tampilan dari template baru saya. Bagaimana menurut anda?


-Saya pasti pulang-

Menulis

Saya ingin menulis
Terlalu banyak bicara membuat saya radang

Tidak menulis membuat saya kehilangan
Ia lebih dari kompas yang menunjukan arah



-Saya pasti pulang-

Sabtu, 17 Januari 2015

Tahun 2015

Tak ada kata selain Alhamdulillah, sukur tiada terkira untuk tiap anugrah di tahun baru ini. Ada banyak resolusi yang ingin dicapai, ada banyak harapan, ada banyak cita-cita. Tapi nggak usahlah ditulis disini, malu saya, resolusi saya itu nggak wow banget kok, malah cenderung lebih sederhana dari tahun sebelum sebelumnya. 

Yeah, tapi apapun  itu, saya memang selalu harus punya catatan, kertas dan pena. Jiwa saya. 

Itu photo buku harian saya yang baru di tahun 2015.


-Saya pasti pulang-

Terima Nasib.

Sudah terima nasib saja. Orang pendiam pasti galak, orang galak pasti lebih banyak salahnya . Pada suatu pagi di hari Minggu. Minggu yang su...