Selasa, 10 Februari 2015

TV oh

Hey kalian semua yang seringkali tidak pernah mensyukuri arti hadirnya televisi. Hey kalian yang selama ini semena-mena memperlakukan televisi. Hey kalian semua mulai saat ini segera sadarlah bahwa smartphone, tablet, iphone, monopoli, congklak, gundu, batu akik dan segala jenis mainan kalian tidak akan bisa menggantikan hadirnya televisi!

Swear! Tiga hari yang lalu karena lupa, lalai dan sedikit menyepelekan, saya tidak mencabut antena pada saat hujan deras dengan petir menderu-deru datang. Dan walhasil, sesuai dengan petuah dari nenek, antena saya pun kesamber gledek! Listrik mati seketika. Lampu pecah bahkan jadi abu (beneran ini saya tidak sedang mengada-ada, bayangin aja lampu aja jadi abu tanpa bekas sedikitpun, apalagi kalo itu kekuatan listrik kena daging manusia!!!)

Jadi beginilah nasib saya sekarang. NIP kagak jadi-jadi, dirumah jadi pengangguran tanpa televisi. Pusing kepala saya. Lagi-lagi lihat bbm sepi, lihat facebook doh sepinya melebihi kuburan, browsing sampe bingung mau browsing apa saking udah segala hal di browsingin, coba saat-saat seperti ini apa yang harus dilakukan? 

Ah, saya kangen nonton tipi! Pengen nonton mata najwa, pengen nonton si bolang, pengen nonton Jodha Akbar, Ingin berdoa pada Allah : Berilah hambamu ini seperangkat televisi. Tapi saya malu. 


-Saya pasti pulang-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Nasib.

Sudah terima nasib saja. Orang pendiam pasti galak, orang galak pasti lebih banyak salahnya . Pada suatu pagi di hari Minggu. Minggu yang su...