Entah dari mana ceritanya, soal cinta-cintaan memang slalu bikin "galau" tersendiri yang beda dari galau-galau yang lain.
Tapi setiap manusia pasti belajar, mau nggak mau harus belajar. Begitu juga belajar soal cinta tadi. Tentang bagaimana cara yang benar, tentang bagaimana menjalaninya dengan benar, dan yang terpenting adalah bagaimana menemukan orang yang benar. Benar-benar tercipta untuk saya. Karena rasanya salah lagi, adalah sesuatu yang lebih tidak terdefinisi dari bodoh banget.
Eh, tau-taunya saya kenal dia, tergeletak begitu saja disamping saya. Eh nggak dink, pokoknya begitu saja tiba-tiba kenal. Dari beberapa waktu ketemu, saya bisa menyimpulkan dia orang yang apa adanya (oke syarat satu terpenuhi), dia orang yang lucu, dia orang yang bisa membuat saya merasa ingin lagi ngerasain rasanya jatuh cinta. Saya suka caranya melucu, saya suka caranya minta tolong, saya suka caranya bikin status facebook, saya suka caranya duduk, saya suka segala sesuatunya.
Too perfect? He's the one? NO! Big No! Bukankah seorang kemarin itu juga pada awalnya seperti tersebut diatas? begitu sempurna hingga akhirnya begitu hina dina? Ya, saya harus realistis, saya harus belajar "cinta-cintaan" lagi biar saya enggak salah lagi. Tapi bukan dengan cepat kilat. Bukan dengan orang yang bikin saya kalang kabut dalam waktu 2 minggu. Bukan dengan orang yang baru saja mengetuk pintu dihidup saya. Bukan dengan orang yang tidak paham saya dengan baik.
Ya, saya harus mengakui saya tertarik dengan manusia baru ini, dengan segala angin baru yang dia berikan pada hidup saya, tapi saat ini saya hanya tertarik, belum bukan jatuh cinta.