Sabtu, 15 Oktober 2011

Yang Terlewatkan

Malam-malam begini tanpa tujuan didunia maya, saya akhirnya ingat, sudah lama nggak buka blog seorang teman. Teman saya itu jarang sekali update blognya, sejak SMU saya juga mengenal dia sebagai sosok yang pendiam, baru setelah lulus SMU kemudian kerja bareng, saya jadi sedikit kenal dia sebagai sosok yang lain. Dan memang sungguh lain. Loh kok jadi ngomongin dia?

Sosoknya yang lain dari image pertama yang saya kenal bikin saya juga agak kaget waktu dia bilang cita-cita dia jadi penulis, kok bisa sama? ini ngomonginnya kok jadi dilanjut?

Hingga akhirnya dia membuat sebuah blog dan saya baca tulisan-tulisannya dari hari kehari. Tulisannya itu benar-benar "membakar". Buat saya pribadi mungkin. Entah buat orang lain. Pemilihan kata yang unik-unik yang jarang dipake blogger lain juga bikin magnet tersendiri buat saya.

Saya rasa saya jatuh cinta pada dia, teman saya itu sejak lama. Dan selama itu pula tak menyadarinya. Atau pura-pura tak menyadarinya. Malam ini saya benar-benar merasa sudah melewatkan dia, seseorang yang seharusnya saya tahu dari awal jika dia benar-benar "klik" dengan hati saya (tapi saya mengingkarinya). Ah, God, betapa saya kangen mengisi hari-hari saya dengan celoteh-celoteh sambil lalunya kita. Dan resiko untuk seorang saya yang telah melewatkan dia adalah "saya yang ada dimalam ini".

-Saya pasti pulang-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Nasib.

Sudah terima nasib saja. Orang pendiam pasti galak, orang galak pasti lebih banyak salahnya . Pada suatu pagi di hari Minggu. Minggu yang su...