Sabtu, 13 Desember 2025

Menjadi Kutu Buku

Bayangkan Nicholas Saputra ketika berperan menjadi Rangga. Sendirian di pojokan sambil baca buku. Apa yang dipikirkan kalian? Cool Kan? Keren kan? Iya karena itu Nicholas Saputra! Mukanya udah ganteng sejak lahir. 

Tapi sekarang Rangganya diganti jadi anak SMP, berkulit gelap, berambut panjang, bermata belo, diam dipojokan, tidak punya teman (bukan karena tidak ada teman, tapi lebih memilih untuk tidak bergerombol, karena bingung cara menyapa teman, bingung cara gantian cerita ketika ngumpul dengan banyak orang, serba bingung pokoknya), bayangkan dulu aja. Dipikiran kalian pertama kali adalah manusia freak? Wkwkkw. Itu saya! 

Kalo saya cerita saya begitu ke teman-teman saya yang sekarang, dijamin 80% dari mereka tidak kan percaya. Yang 20% percaya karena mereka pernah sekamar sama saya, pernah kerja sama saya, atau pernah dekat sekali dengan saya karena berbagai alasan. 

Ayah saya adalah orang pertama yang menyematkan gelar kutu buku ke saya ketika saya kelas 2 SD. Karena sehari-hari saya selalu baca. Dulu majalah bobo ya. Karena saya hanya punya hak majalah bobo setiap hari rabu, komik jika saya berprestasi akan sesuatu, buku kalo saya ulang tahun, maka satu buku itu bisa saya baca berkali-kali, bahkan dulu ketika saya sarapan nasi bungkus, itu kertas bungkus nasi bisa saya baca sampai habis sebelum berangkat sekolah. 

Pada era kuliah dimana saya sama sekali nggak punya duit, saya baca melalui ebook, bajakan, tolong maafkan ya Allah. Atau beli buku bekas di pasar buku kalo lagi bisa saving uang jajan. Kebanyakan nggak bisa saving. wkwk. Pada era ini saya juga aktif di perpustakaan sebagai orang paling sering pinjam buku di hampir 3 kabupaten/ kota (sekitaran tempat tinggal/ tempat kuliah saya). Sepertinya di era ini saya baca buku selain memang saya kutu buku juga karena saya nggak punya duit jadi nggak bisa hura hura seperti teman lain yang hanya kuliah saja (saya nyambi kerja supaya bisa kuliah).

Karena rasa haus saya akan membaca sampai sekarang (alhamdulillah kalo sekarang belinya ori ya), saya masih melakukan hobi saya. Bedanya, sekarang saya baca ketika tidak ada teman. Ketika dihadapan saya ada manusia, saya lebih memilih untuk ngomong, mendengarkan cerita dari lawan bicara saya, sementara buku saya letakkan. Tapi selalu ada buku ditas saya. Iya saya akan lebih memilih baca buku dari pada scroll-scroll media sosial (saya nggak terlalu banyak berinteraksi dengan teman melalui media sosial). 

Beberapa waktu saya menghilang dari aktivitas menulis di blog. Tapi karena sekarang saya punya waktu luang lagi (Sabtu dan Minggu) dan punya kesadaran penuh akan diri saya sendiri, selanjutnya akan banyak konten mengenai review buku yang saya sudah baca selama ini tapi belum sempat di review di blog ini. Blog ini adalah tempat penyimpanan harta karun bagi saya. Disini aman, tanpa saya peduli siapa yang akan baca. Ada yang baca atau tidak. Ah pokoknya si kutu buku cupu ini tidak punya tujuan lain selain menulis, dan menyimpan tulisan. Hampir 2026, aku akan habiskan seluruh persediaan review buku yang pernah saya baca. Toh 2026 nanti saya masih akan baca lagi. Hihi.

-Saya pasti pulang-
Share:

0 komentar:

Posting Komentar