Selama saya bekerja sampai dengan hari ini, saya mengalami apa yang namanya rapat sekitar empat kali saja. Yang pertama ketika hendak jadi pengajar di pelatihan, yang kedua ketika hendak jadi pengajar di pelatihan (kok sama? iya sama, pelatihannya yang berbeda), yang ketiga ketika hendak jadi pengawas ujian praktek di suatu sekolah swasta, dan yang keempat adalah hari ini, dalam rangka hendak menjadi pembicara workshop pembuatan film indie di suatu sekolah.
Berkenaan dengan rapat, menurut saya ketika undangan rapat sampai di tangan saya, atau ketika sebuah sms bertuliskan "Bu Rizki, nanti siang rapat di xxx pukul xxx pakai pakaian batik, kita akan membicarakan tentang pelatihan open source dengan Bapak Kepala Instansi". Saya merasa agak gimana gitu. Rapat selalu membuat saya ingat dengan Bapak. Yang tiap kali pergi pagi untuk pamitan rapat, pasti ketika pulang saya akan nodong "mana jajannya pak?". Sekarang, saya sendiri yang pulang bawa jajannya, enggak tahu buat siapa karena enggak ada yang nodong.
Kembali ke rapat. Dari keempat rapat yang saya pernah berlabuh didalamnya (dih!), Ketiganya adalah rapat dimana didominasi oleh kaum pria. Kalaupun ada, ya paling banter yang nganterin jajan (yang saya tunggu-tunggu itu tadi) yang berjenis kelamin perempuan. Tadi siang juga. Lalu biasanya mereka akan kaget. "Ha? jadi Rizki itu cewek, saya kira cowok, he. he. he" Lalu saya akan nyengir kuda "Lu belum tau gue jek, jangan macem-macem" Enggak dink. Mereka umumnya enggak percaya kalo penyandang nama Rizki itu cewek hanya karena saya seksi sibuk. Ya sibuk bolak-balik ngurus modul, ya sibuk ketemu wakil instansi (kan tadinya ketemu wakil dulu sebelum kepalanya oke), ya sibuk tanda tangan buat pendapatan (nantinya).
Pernah, suatu kali ada rapat kecil-kecilan jam 7 malem. Sebenernya job bikin website itu udah setengah jalan. Tapi yang ngurus ini itu teman saya, saya cuma duduk manis sambil jedot-jedotin kepala sekali-sekali di depan laptop nggarap websitenya. Nah, tiba-tiba teman saya telephone, saya suruh datang ke rapat (rapat ini nggak saya masukan kedalam empat rapat diatas karena rapat ini kecil-kecilan, hanya 6 orang yang kumpul). Datanglah saya ke rapat. Maka tahu apa kata kepala sub instansinya? "Ha? jadi yang namanya Kiki, yang bikin website tuh cewek?". Saya nyengir kuda lagi.
Tapi dari rapat-rapat inilah kemudian Kiki yang dikira cowok, yang ketika datang pake ransel kelebihan beban, yang kemudian selalu nyengir kuda tapi lebih mirip sama Dora inilah menemukan "sesuatu"nya. Dari rapat-rapat itu saya mengenal banyak orang.
Dari rapat itu pulalah, Jumat besok Insyaallah saya akan jadi pembicara di workshop. Saya kebagian tugas menjelaskan tentang teknik membuat skenario. Doakan yah, nanti saya kasih jajannya deh. -_-"
-Saya pasti pulang-