Rabu, 17 Agustus 2022

Tetaplah disana

Aku adalah anjing berbahaya yang kapanpun itu kau lengah, aku bisa menggigit. Tetaplah disana. Jangan mendekat meski kucari. Tetaplah disana, jangan menoleh. Jangan mencoba menolong meski aku menggonggong. Tetaplah disana. Berjalanlah terus jika kau bisa, atau setidaknya tetaplah disana, bangunlah tembok setinggi sekiranya titan tidak dapat masuk. Karena, aku bisa lebih berbahaya dari itu.

-Saya pasti pulang-

Kamis, 11 Agustus 2022

Bukan saya

Saya tidak sepahlawan itu untuk bisa memerdekakanmu. Harusnya kamu sendiri yang berusaha, tapi saran inipun hanya berani aku tulis disini. Jangankan memberikan saran untuk merdeka, bertanya kamu sudah makan belum saja, tidak pernah ada jawaban jelas yang aku dengar dari mulutmu. 

-Saya pasti pulang-

Rabu, 10 Agustus 2022

Maklum

Saya benar-benar tidak ingin memaklumi lagi. Sudah lama rasanya saya terus menerus menutupi kecewa dengan maklum. Saya harus mengakui bahwa ada bagian yang saya sesali dari keputusan yang seolah "Membeli kucing dalam karung". Tidak, saya tidak mengatakan salah ada pada sisi yang lain. Saya bilang saya yang membeli kucing. Saya yang memutuskan membeli kucing dalam karung. Jadi 100% saya.

Pada awalnya saya langsung kecewa. Tapi sering penceramah-penceramah itu bilang, kalo nasi sudah jadi bubur, ya udah masukan ayam, masukan bawang goreng, seledri, kerupuk jadilah bubur ayam enak. Iya! Saya masukan ayam, saya masukan bawang goreng, saya masukan seledri, tapi, buburnya sendiri yang memang dari awal tidak enak. 

Ini pagi, pukul 06.18 Waktu Indonesia Barat. Terbangun tanpa notif medsos. Tanpa alarm. Tanpa batas waktu pukul berapa saya harus mandi, pukul berapa saya harus berangkat kerja. Saya ada di lantai 3, view dari sini jika kamarku ku buka adalah pohon mahoni. Katanya pohon mahoni itu pahit, tapi apa pohon mahoni untuk konsumsi? Kayaknya enggak, pengangguran aja yang mencoba cicip cicip buah mahoni. 

Ingin nulis banyak tapi batre laptop sudah merah. Charger sedang dipinjam bos saya. Dan ya, saya masih bisa maklum untuk hal-hal seperti ini. Tapi mulai pagi ini, saya tidak ingin maklum pada suatu hal yang Allah tahu betul apa.


Jogja, 11 Agustus 2022.
-Saya pasti pulang-

Terima Nasib.

Sudah terima nasib saja. Orang pendiam pasti galak, orang galak pasti lebih banyak salahnya . Pada suatu pagi di hari Minggu. Minggu yang su...