Rabu, 14 November 2018

Me Time

Selama ini saya nggak begitu "ngeh" sama yang namanya Me Time. Ya, semua teman saya yang sudah berumah tangga dan memiliki anak hampir semuanya pernah bikin status yang temanya "Me Time". Saya juga sering baca-baca artikel parenting di Instagram yang membahas betapa pentingnya Me Time bagi seorang ibu. Tapi berlalu begitu saja, saya tidak pernah merasa harus mengadakan agenda tersendiri dengan judul Me Time dihidup saya. 

Masalahnya, saya merasa waktu dengan anak sedikit sekali, setiap pagi hanya sejam sebelum saya berangkat ngantor, kemudian sore sampai sampai malam sebelum Fafa (Anak saya) tidur. Ya, anak umur 5 tahun pastinya harus tidur lebih cepat. Untuk hari libur saya Sabtu dan Minggu otomatis terisi dengan agenda-agendanya Fafa, saya merasa tidak punya hak untuk Me Time Me Time an segala. Karena Me Time saya itu ya sama Fafa. Haha.

Hingga kemarin-kemarin ketika saya harus 5 hari di Purwokerto karena kerjaan, saya merasa kehilangan sesuatu. Oke mungkin saya capek karena kerjaan dari pukul 6 pagi sampai pukul 6 sore baru selesai. Tapi saya yakin bukan tipe orang yang kalah karena capek. Jadi, apakah kurangnya gerangan? Oh wow.

Akhirnya, setelah penyelidikan lebih lanjut, saya nemu juga kenapa terasa ada yang kurang. Yes! Me Time! Tanpa saya sadari setiap hari sebenarnya saya punya Me Time. Yaitu, satu jam perjalanan berangkat ke kantor, dan satu jam perjalanan pulang dari kantor. Di Mobil, biasanya saya bisa nyanyi-nyanyi lagu-lagu kesukaan saya, makan snack, minum minuman kesukaan, dan bahkan kalo ada lampu merah saya biasa ambil gambar tukang becak, awan, langit, dan sebagainya. Dan waktu satu jam berangkat dan satu jam pulang itu, saya hampir tidak memikirkan pekerjaan, memikirkan apa yang akan terjadi dikantor, memikirkan apa yang akan terjadi dirumah. Full, saya hanya memikirkan diri saya sendiri. Itulah saya pikir Me Time saya yang sebenarnya.

-Saya pasti pulang-

Senin, 24 September 2018

Orang asing

Hari sudah sore
Permainan harus berakhir

Besok pagi jika bertemu lagi
Di kantor, di sekolah, di pasar, di hutan, di pom bensin, di planet neptunus, di tempat biasa ketika detak jantung kita teramat bising

Anggap saja kita berdua adalah dua orang asing

Mari pulang kerumah masing-masing



-Saya pasti pulang-

Minggu, 25 Februari 2018

Chanel Youtube

Yes, saya bikin chanel youtube. Sebenernya cuma sarana nyimpen video nya Fafa yang tersebar dimana-mana dan bikin laptop full. Tapi nggak papalah. Hahaha...


-Saya pasti pulang-

Selasa, 30 Januari 2018

Terimakasih sudah berhenti

Tarik ulur ini sudah menjadi rutinitas yang akhir-akhir ini menghibur. Kadang jika itu tak ada dalam satu hari saja, ada hampa yang tiba-tiba. Saya kadang bertanya-tanya, apa hanya saya yang merasa? Tapi pertanyaan tanpa jawaban itu pun saya yakini jawabannya tidak. Tapi mungkin lantaran pertanyaan itu tidak pernah terlontar saja saya jadi begitu pedenya. Haha.

Hari ini saya sedikit kehilangan. Diammu membuat hari ini berbeda. Senyap sedikit menyergap. Sepi sedikit menyakiti. Tapi terimakasih sudah berhenti, disaat yang tepat.

-Saya pasti pulang-

Sabtu, 06 Januari 2018

Perang yang senyap

Kita berdua sedang perang, Perang yang senyap, Siapalah saya untuk menang, atasmu yang merasa sempurna padahal bukan siapa-siapa. Lalu kenapa ketika kita bertemu, hati kita riuh menyuarakan genderangnya?

Atau sebenarnya itu hanya detak
Gemuruh dari hati yang tak sanggup menolak, tapi begitu salah untuk menerima.

-Saya pasti pulang-

Terima Nasib.

Sudah terima nasib saja. Orang pendiam pasti galak, orang galak pasti lebih banyak salahnya . Pada suatu pagi di hari Minggu. Minggu yang su...