Kamis, 29 September 2022

Kamis, 08 September 2022

Tsuneko Nakamura, Hiromi Okuda - Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan


Ini adalah buku pertama di bulan September 2022 yang aku baca. Eh sebenernya ada yang lain, tapi nggak begitu menarik. Yang aku review yang ini aja karena lebih menarik. Ketemu buku ini waktu ke gramedia. Dari covernya udah unik lucu, dan ya pasti judulnya menarik buat keadaanku saat ini (Hihi).

Oke langsung aja, buku ini menurutku ringan. Untuk orang-orang dengan ekspektasi berlebihan, ambisius, yang biasanya baca "7 cara jadi superstar instan" dan semacamnya kayaknya ga cocok baca ini. Buku ini menceritakan seorang psikiater bernama dokter Tsuneko Nakamura yang sudah berumur 89 tahun saat buku ini dikeluarkan. Beliau ini orang yang menurut aku sangat sesuai dengan trend saat pandemi yaitu "slow living".

Semua yang ditulis dalam buku ini bikin aku mikir "lah iya juga ya". Tapi mungkin karena sebagian dari yang diceritakan buku ini memang sudah aku terapkan dalam hidupku ya. Aku nggak tahu kamu kamu yang pada umur yang sama denganku tapi masih sangat ambisius mungkin akan tidak setuju. Ada beberapa hal yang aku capture karena rasanya pas banget dengan manusia yang pemikirannya over yang berharap nggak over over amat kedepannya.

Cek ya.

1. Kenapa malu mengatakan jika tujuan bekerja ya mencari uang, mencari penghidupan, mencari makan.
2.  Sikap berterimakasih untuk apa yang datang dan tidak mengejar apa yang pergi pada akhirnya paling meringankan bagi kedua belah pihak. Bukan berarti disarankan untuk tidak memercayai orang lain, tidak berteman atau hidup menyendiri. Saat ingin bersikap baik kepada orang lain, tentu saja anda bisa melakukannya dan anda pun bebas untuk menghubungi orang lain jika memang menginginkannya. Anda bisa menuruti apa yang anda aingin anda turuti, memercayai apa yang ingin anda percayai.
3. Manusia lahir seorang diri, matipun seorang diri. Segalanya berakhir ketika kita sudah mati, jadi percuma juga mengkhawatirkan soal penilaian orang, penampilan atau rupa. Setelah mati, dipuji seperti apapun, atau dibodoh-bodohi seperti apapun sama sekali tak berpengaruh buat orang yang mati. 
4. Poin 4 banyak sekali jadi aku photo saja ya

 






















-Saya pasti pulang-

Terima Nasib.

Sudah terima nasib saja. Orang pendiam pasti galak, orang galak pasti lebih banyak salahnya . Pada suatu pagi di hari Minggu. Minggu yang su...