Senin, 06 Mei 2019

Siang Sepi

Ini siang dan ini sepi, suara kipas angin dan cahaya matahari yang tidak dapat menembus jendela kayu bermodel tua. Sementara suara keyboardku berceloteh bilang "Sok sibuk, lagi berusaha kabur?"

Aku punya banyak puisi murahan, aku buat selagi makan, aku buat selagi minum, aku buat selagi nyetir, aku buat selagi nongkrong di WC. Banyak sekali, dan aku buat untukmu yang tidak akan mungkin ketemu. Aku ingin menghamburkannya ke mukamu. Hanya saja kutunggu moment. Siang sepi ini sepertinya tepat.

Apa yang lebih menakutkan kemudian setelah semua? Aku sudah menghamburkannya, dan rinduku  serta ketololanku tiada berkurang. Ah ya udah nggak jadi, biar aku telan saja semuanya.


-Saya pasti pulang-

Terima Nasib.

Sudah terima nasib saja. Orang pendiam pasti galak, orang galak pasti lebih banyak salahnya . Pada suatu pagi di hari Minggu. Minggu yang su...