Contoh paling klise, hidup, tentu berakhir. Pohon akan layu. Hari ini. Cinta pertama pun terlupa begitu saja. Cobaan ada jalan keluarnya. Pekerjaan tidak akan dilakukan selamanya. Pun, nampaknya persahabatan kita.
Inginku tidak. Sungguh, inginku kita tetap menari-nari memakai seragam putih biru. Inginku kita tetap tak peduli bernyanyi dan joget india dibawah derasnya hujan seperti sore itu. Inginku kita tetap menertawai ingusku yang kemana-mana. Inginku tebus semua yang membuatmu sakit hati. Tapi kadang telingamu salah tangkap dengan mulutku. Tapi kadang, hatiku terlalu kaku dengan cerita-cerita sambil lalumu.
Tapi sekali lagi, aku yang ingin ini ingin itu pun harus sadar, apa yang tidak berakhir? Selain Ia.
-Saya pasti pulang-