Berkali-kali aku memohon maaf pada Tuhan. Aku menyesali kenapa aku terlalu lama belajar dan tersadar. Aku tempelkan penyesalanku sepanjang jalan menuju hari ini. Pada daun-daun semampai yang menari menggodaku. Pada air hujan yang turun mengalir menuju ke hilirnya. Pada debu knalpot truk-truk besar yang tiap pagi memaksa masuk ke paru-paruku. Karena diaryku tak lagi mampu menyimpan rahasia. Karena hatiku kadang membludak menahan gejolak kecewanya. Karena air mataku tak lagi menunjukan maknanya. Maka Tuhan, Maafkan aku, berikan aku kesempatan lagi, belajar dari pelajaran yang lalu, hanya Engkau yang dapat.
-Saya pasti pulang-