Sabtu, 20 Oktober 2012

Tidak ada yang sia-sia

Kemarin, saya dapat surat dari murid saya. Rasanya seperti saya nerima surat cinta pertama masa-masa SMP dulu. Deg-degan. Hahaha. Tapi serius, rasanya beda tipis lah sama nerima surat cinta pertama dulu. 

Didalam surat itu, murid-murid saya mengutarakan perasaannya. Perasaannya tentang apa? tentang saya. Iya, saya sendiri nggak pernah menyangka akan nerima pernyataan dari hati secara massal semacam itu. Lengkap dengan gambar kucing, karena mereka tahu saya suka kucing. Hahaha. 

Tiba-tiba saya merasa ada yang meluap dihati saya. Saya nggak kuasa menahan tangis. Ini semangat yang luar biasa ditengah keadaan yang saya pikir saya harus menyerah. Ini alasan supaya saya tetap kuat. Ini tujuan awal saya, dan saya diingatkan supaya terus mengingat bahwa tujuan saya disini bukan untuk uang, tapi untuk tujuan lain yang mungkin orang lain mengolok-olok saya sok idealis. 

Persetan dengan kesenioran, persetan dengan pandangan miring, persetan dengan ucapan sok idealis. Persetan! Saya harus tetap berusaha, demi saya, demi Brebes, demi kedudukan dimata Tuhan. 

+Sepertinya surat itu perlu saya laminating :))

-Saya pasti pulang-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Nasib.

Sudah terima nasib saja. Orang pendiam pasti galak, orang galak pasti lebih banyak salahnya . Pada suatu pagi di hari Minggu. Minggu yang su...