Minggu, 24 Juni 2012

Resensi : Titik Ba

Baca buku ini rasanya butuh waktu berbulan-bulan lamanya. Disamping kata-kata yang dipakai sudah kelas tinggi, tiap kata yang dirangkai juga rasanya harus diresapi betul. Saya nggak bisa ngasih review yang lain, saya hanya akan menuliskan cuplikan paragraph dari buku karangan Ahmad Thoha Faz ini.

Kebebasan bukan merupakan sesuatu yang dapat diberikan orang lain, melainkan sesuatu yang didapatkan sebesar yang diinginkan seseorang. Tidak ada seorang pun dapat menyakiti kita tanpa persetujuan kita. Secara fisik mungkin, tapi hati tidak. Tidak ada perubahan apapun dalam diri seseorang tanpa persetujuan hatinya. Tidak ada sesuatupun yang sungguh membuat saya bahagia, kecuali saya memilih bahagia. Keadaanpun tidak dapat membuat saya depresi, kecuali saya memilih depresi. Tidak ada orang yang pernah terkalahkan hingga dia sendiri memilih untuk menyerah. Hanya saya yang dapat menentukan sikap saya dan memberi makna terhadap hal-hal yang saya alami. Saya selalu bersama diri saya sehingga saya sendiri yang slelau menjadi penghibur atau penyiksa saya.

Sungguh, luar biasa!

-Saya pasti pulang-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Nasib.

Sudah terima nasib saja. Orang pendiam pasti galak, orang galak pasti lebih banyak salahnya . Pada suatu pagi di hari Minggu. Minggu yang su...