Karena menyertai teman saya yang stress kemudian ke psikolog, saya jadi makin yakin kalo menulis itu menyembuhkan. Karena saran psikolog itu ke teman saya adalah menyiapkan catatan fisik, ingat fisik ya, bukan online. Kemudian tuliskan semua uneg-uneg tanpa peraturan tanpa mikirin tanda baca tanpa takut dibaca orang lain. Karena catatan itu akan dibaca ulang oleh si sakit (teman saya) dan akan segara dihancurkan setelahnya.
Wah bener bener ya memang harus balik lagi buat nulis sih. Ya nulis apa kek terserah yang penting nulis. Kan ini blog saya, tulisan saya, ya terserah saya. Masa terserah situ. Gitu. Okay, ayo nulis!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar