Caci Maki

Pagi ini aku ingin mencaci maki. Banyak sekali.


Tapi nyatanya aku hanya diam, caci maki itu riuh sendiri dikepalaku. Sambil bilang dalam hati, sudah ke berapa kali? Dan hanya berakhir begitu saja, tanpa ada kemajuan sama sekali. Mulai dari diskusi sampai caci maki hanya menghabiskan energi. Jadi mau diulang lagi? Mencaci maki? Diskusi? Aku rasa tidak. Biar aku tahan sampai tidak tahan. 


-Saya pasti pulang-

Leave a Reply

Proudly powered by Blogger
Theme: Esquire by Matthew Buchanan.
Converted by Lite Themes.