Senin, 22 April 2019

Sebentar, sebentaaaarr saja

Sebentar.
Saya ingin diam sebentar. Dunia terlalu bising. Kamu membuatku pusing.

Sebentar.
Tidak tidak saya tidak pusing. Saya juga tidak bingung. Saya sedang tidak mau tahu. Tidak mendengarkan naluri. Tidak peduli. Tidak dewasa. Tapi entah dengan alasan apa.

Oh sebentar.
Saya tahu alasannya. Saya hanya pura-pura tidak tahu. Hal-hal seperti ini terlalu tabu. Tidak blur. Hanya untuk mengakuinya saya malu.

Hmm.. Sebentar deh.
Kembali lagi ke awal. Saya butuh diam. Jauh dari keramaian. Jauh dari smartphone. Jauh jauh jauhhhh sekali.  Biar saya kemudian sakit untuk sembuh. Biar saya jujur kembali pada diri sendiri. Biar jalan saya lurus seperti penggaris tiga puluh centi.

Oke sebentar saja.
Saya akan packing untuk mengasingkan diri. Untuk menyambung segala yang patah-patah dalam hati.



-Saya pasti pulang-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Nasib.

Sudah terima nasib saja. Orang pendiam pasti galak, orang galak pasti lebih banyak salahnya . Pada suatu pagi di hari Minggu. Minggu yang su...