Sabtu, 10 September 2016

Baca lagi, nulis lagi

Membaca membangunkan Menulis meredakan 

Maka, dua hal yang sudah lalu itu aku rasa ingin aku rengkuh kembali, agar hidupku tak hanya berangkat pagi, polusi dan rutinitas sore, hore. 

Tapi sekarang saya tidur dulu, biar kulit beregenarasi maksimal, sambil berharap mimpi ketiban inspirasi. Inspirasi terus, kapan itu daftar inspirasi diurus? 

Sekarang saya jadi rakyat jelata, dilihat? Tak pernah. Apalagi diingat. Tak apa, dari dulu saya rakyat jelata, yang berubah hanya perasaan saya saja. Ya itu, gara-gara kurang baca, kurang nulis, kurang nangis, full tawa, tawa dusta untuk menyenangkan raja. Kan, saya rakyat jelata. Dih, jadi sensi. 

Dari dulu kan rakyat jelata! Iya, dulu jelata yang berkepribadian, sekarang sudah jelata, tak punya pendirian! Uh! Kalo sudah bisa nulis panjang, artinya ruh saya sedikit sudah balik. Oke, tidur dulu lah. Besok nulis lagi, besok baca lagi. Besok. 

-Saya pasti pulang-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Nasib.

Sudah terima nasib saja. Orang pendiam pasti galak, orang galak pasti lebih banyak salahnya . Pada suatu pagi di hari Minggu. Minggu yang su...