Hebatnya anak bayi

Akhir-akhir ini saya sering uring-uringan. Sebabnya? yeah kita kambing hitamkan saja si Hormon itu. Hormon mau mens, mens yang tidak teratur, yang amburadul, wawawaaaa..

Banyak hal bikin emosi, yang tadinya tidak bikin emosi juga bikin emosi. Rumah berantakan, emosi. Temen nyebelin (tadinya emang udah nyebelin), emosi. Komputer digandrungi virus (mana ada komputer bersih kalo dipake), emosiiii. Download software bermega mega yang akhirnya korup, emosi tingkat akhir! Pokoknya emosi.

Saya juga sampe emosi karena Satu dipegang utinya terus. Padahal saya juga pengen pegang, pengen timang-timang, pengen gendong. Wuih pokoknya merasa bersalah banget jadi ibu kok nggak pernah megang, kerja terussssssss. Sampe dirumah pun Satu tetep dipegang sana sini tanpa punya kesempatan pegang. Saya kangennnnn sekali. Dan... Emosi lagi. Xoxoxo

Tapi malamnya, Satu nangis ketika tidur sama utinya. Biasanya tak begitu. Diberi susu dot nangis, diberi empeng nangis, diajak tidur nangis, diajak gendong nangis. Maka saya langsung menyusui Satu. Dan ajaib, Satu langsung diam, nggak ada lima menit langsung tidur. Ketika saya bangun, dia nangis lagi. Saya keloni lagi, dia diam. Ahh.. agaknya Satu pun kangen sama saya. 

Saya baru membuktikan bahwa anak bayi sekecil apapun sudah mengenali ibunya. Sungguh emosi saya mencair seketika, ketakutan saya bahwa Satu tidak akan dekat dengan saya karena saya jarang dirumah ketika siang luntur. Satu hebat!


-Saya pasti pulang-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konversi bilangan biner ke oktal

Babi hijau musuhnya Angry Birds

Konversi Bilangan Oktal ke biner