Kurang melihat dunia
Barusan nemuin facebooknya temen lama. Lamaaaa banget. Terakhir ketemu dalam kondisi yang mencekam. Heheh.. lebay ya. Ya menurut saya cukup mencekam, terakhir saya kerumahnya, dia nggak mau nemuin saya. Padahal saya dan dia jarang banget ketemu. Sekalinya ketemu pas lebaran dia malah nggak mau nemuin saya. Bla bla bla... (Ceritanya beberapa tahun kemudian) Saya beranikan diri kirim pesan ke FB dia. Dia balas lho. Panjang lebar. Yang intinya dia minta maaf terakhir kali ketemu nggak mau nemuin karena dia lagi ngambek berat hubungannya sama si pacar nggak direstuin orang tua. Sekarang dia sudah nikah dan tinggal di Jogja (Lho, yang bagian ini kan cita-cita saya kenapa terwujudnya ke dia? Hehe). Sesaat setelah saya baca pesan dia yang panjang lebar, saya agak "kehilangan" sesuatu yang keciiiill, yang sembunyi dalam hati yang pualing dalam. Saya merindukan sesuatu. Saya melewatkan sesuatu rupanya. Melewatkan indahnya dunia setelah ketemu dunia yang juga indah (duni