Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2013

Review : Masker Ketan Hitam dari Sariayu

Gambar
Taraaa.. di minggu terakhir cuti melahirkan ini, saya mau centil-centilan review produk kecantikan. Inilah dia Masker Ketan Hitam dari Sariayu. Saya ini memang hitam sih (Tapi manis, swear), tapi nggak suka juga pake produk yang bengkoang-bengkoang gitu. Saya lebih suka yang rempah-rempah, nah nggak sengaja saya liat produk ini waktu jalan-jalan, langsung beli, dan...  Dari kemasannya, oke deh menarik banget, apalagi ketan hitam gitu ya, kayaknya nggak umum buat dijadikan masker. Dari harganya, 6800 tergolong murah karena bisa dipake berkali-kali. Tapi saya pake sampai 4 kali kok nggak ada bedanya dimuka saya ya, katanya bisa mengecilkan pori, katanya bisa mengencangkan (takdir kali). Dan warnanya itu kok item (ya karena ketan item kaliiiiii).  -Saya pasti pulang-

Satu #c

Gambar
Nggak terasa sudah hampir 2 bulan Satu lahir ke dunia ini. Sudah merasakan apa yang namanya imunisasi, sudah merasakan yang namanya susu formula (sejak lahir denk -_-), Sudah merasakan yang namanya diapers, sudah merasakan naik motor, sudah merasakan dicium cewek-cewek (Qiqiqiq). Dan inilah si tupal tupil yang menggembung setelah hampir 2 bulan. -Saya pasti pulang-

Pengusaha Vs Pekerja

Sekarang ini kayaknya saya sering banget denger pekerjaan sebagai pengusaha. Mungkin dulu orang menyebutnya wiraswasta kali ye, tapi sekarang lebih keren dan terdengar lebih komersil disebut pengusaha. Buku-buku yang bertaburan di toko buku langganan pun berisikan kiat-kiat, tips, jenis-jenis usaha yang bisa dilakukan. Bahkan, nggak sedikit buku yang mencuci otak saya (kita), yang membuat otak yang tadinya jauhhh dari pikiran menjadi pengusaha, sekarang malah ingin jadi pengusaha dengan iming-iming yang dijanjikan.  Tentang iming-iming, menjadi pengusaha katanya bisa menjadwal setiap urusan semaunya dia sendiri, katanya pengusaha bisa cari gaji dengan nominal semaunya dia sendiri, selain itu katanya jadi pengusaha berarti membuka lowongan pekerjaan yang pada akhirnya membantu sesama. Betul? betul... Tapi, saya kok jadi illfeel ya waktu teman saya dengan gamblangnya menyarankan saya keluar dari pekerjaan saya, dan konsentrasi jualan. Nah loh. Terus terang saya juga jualan sih, ta