Freedom
Aku mulai kembali mendapatkan siklus hidup yang dulu sempat aku cintai kemudian hilang dipaksa mati didalam ruang gas eksekusi. Siklus hidup itu seperti halnya sang kekasih setia yang tak pernah lelah padahal basi untuk menanyai sudah makan? Sudah mandi? Sudah pulang? Siklus hidup itu pula yang kemudian membuat aku jatuh cinta pada sore sunyi yang menyampaikan banyak inspirasi. Pada bagaimana keteraturan menyekat hidupku dengan amat rapi. Jika aku ingin menangis, maka aku akan menangis saja tak peduli jika saat itu aku baru saja menang lotere. Jika aku ingin tertawa, maka aku tertawa saja tak peduli jika saat itu aku tengah di kuburan. Aku punya kebebasan kencan meski kencan-kencan itu tak punya tujuan lain selain makan-makan. Aku punya kebebasan menguasai waktu ku yang 24 jam dengan banyak hal. Aku mulai mengenal banyak orang baru, mendengarkan berbagai pemikiran mereka membuatku merasa punya buku ensiklopedia hidup. Siklus hidup itu membuatku punya kekuatan untuk menolak yang tidak